Masyarakat Jangan Panik Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Taat Prokes, Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Jokowi meminta masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan sembari mengurangi aktivitas di luar rumah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar tidak panik menghadapi lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19).
Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Ia meminta masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan sembari mengurangi aktivitas di luar rumah.
Hal itu disampaikan Jokowi usai Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan konfirmasi positif Covid-19 mencapai 9.905 kasus.
"Saya minta tetap tenang dan tidak panik, laksanakan protokol kesehatan, dan kurangi aktivitas yang tidak perlu," kata Jokowi, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (28/1/2022).
Sebelumnya satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 9.905 kasus pada hari Jumat (28/1/2022).
Jumlah itu menjadi laporan tertinggi sejak 2 September 2021.
Kala itu, kasus harian menyentuh angka 8.955 kasus.
Jokowi memprediksi lonjakan kasus masih akan terjadi selama beberapa minggu ke depan.
"Kenaikan ini diperkirakan masih akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan," kata Jokowi.
Meski kasus positif Covid-19 kembali meningkat, Jokowi juga menyampaikan bahwa Covid-19 varian Omicron hanya menimbulkan gejala ringan.
Maka itu tidak semua orang harus pergi ke rumah sakit saat merasakan gejala Covid-19.
Jokowi menyarankan warga untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah selama 5 hari jika positif Covid-19.
Hal itu penting dilakukan agar tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 tidak penuh.