Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perkembangan Vaksin Merah Putih, Benihnya Kini Ada di PT Biofarma

Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Herawati mengungkapkan sejauh mana perkembangan vaksin Merah Putih ini. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Perkembangan Vaksin Merah Putih, Benihnya Kini Ada di PT Biofarma
Tangkapan layar https://pedulilindungi.id/
Ilustrasi Vaksinasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Herawati mengungkapkan sejauh mana perkembangan vaksin Merah Putih.

"Pembuatan vaksin Merah Putih satu contoh kolaborasi peneliti dengan lembaga industri," ungkap Herawati pada webinar Lokapala 3.0 bertajuk “Habis Gelap Terbitkah Terang?", Sabtu (29/1/2022).

Saat ini, benih vaksin Covid-19 buatan dalam negeri Merah Putih yang dikembangkan oleh Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ada di tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil vaksin PT Biofarma.

Baca juga: Depok dan DKI Masih PTM 100 Persen, Begini Kondisi Sekolah di Tengah Ganasnya Covid-19

Baca juga: Sejumlah RS Laporkan Pasien Covid Melonjak, Wagub DKI Minta Warga Waspada Transmisi Lokal Omicron

Herawati pun mengatakan jika yang menjadi kunci pengembangan vaksin adalah di industri atau di tangan PT Biofarma sendiri.

"Kalau ditanyakan bagaimana vaksin merah putih yang ada di Eijkman, benih vaksin ini sudah ada di tangan PT Biofarma. Jadi, kunci atau bola vaksin ini tinggal bergulir di industri," kata Herawati menambah. 

Namun, Eijkman masih mempunyai peran dalam perkembangan vaksin Merah Putih. Yaitu harus mengikuti perkembangan tahapan vaksin. 

Baca juga: Wagub DKI: 2 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Masuk Kategori Zona Merah

Karena seperti yang diketahui, dalam pembuatan vaksin, akan ada uji klinik satu, dua, dan tiga. Pemeriksaan virus harus dilakukan di laboratorium khusus.

Berita Rekomendasi

"Dan kebetulan, teknologi yang ada itu ada di lembaga Eijkman. Belum berhasil diberikan ke lembaga lain," pungkasnya. 

Sumber: https://youtu.be/K_IFMZH0nQM

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas