Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Bertambah, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka 100%

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, meminta pemerintah evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kasus Covid-19 Bertambah, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka 100%
Tribunnews/JEPRIMA
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Apalagi,saat ini jumlah kasus Covid-19 menunjukkan peningkatan.

Terbaru, pada Sabtu (29/1/2022), jumlah kasus konfirmasi harian Covid-19 di Indonesia mencapai 11.588 kasus. 

“Mungkin (pemerintah perlu) menurunkan (PTM) menjadi 50 persen, tidak perlu memaksakan untuk 100 persen."

"(Ini) perlu dievaluasi PTM 100 persen ini,” kata Agustina, Jumat (28/1/2022), dilansir dari dpr.go.id.

Menurut Agustina, pelaksanaan PTM 100 persen perlu ditinjau ulang.

Pemerintah tidak perlu memaksakan agar PTM dilaksanakan secara 100 persen karena keselamatan para murid dan guru perlu menjadi prioritas.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tengah Evaluasi PPKM hingga PTM di Jabar Seiring Kasus Covid-19 Meningkat

BERITA REKOMENDASI

“Jangan sampai harus mengorbankan keselamatan murid dan guru,” tegas politisi PDI-Perjuangan itu.

18 Sekolah Tutup

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menyebut sudah ada 18 sekolah, SD, SMP, dan SMA, telah ditutup karena adanya murid dan guru yang terpapar Covid-19.

Imam juga menjelaskan adanya peningkatan kasus Covid-19 per tanggal 27 Januari 2022 di Kota Depok.

Sebanyak 406 orang tercatat terkonfirmasi Covid-19 dengan tren positivity rate naik hampir 15 persen.

Tingkat bed occupancy ratio (BOR) naik menjadi 35 persen dari 24 persen.

“Saat ini sudah ada 18 sekolah yang melakukan lockdown, baik itu dari tingkat SD, SMP dan SMA, namun paling banyak dari SMA.

Baca juga: Dukung Pelaksanaan PTM, Binda Banten Gelar Vaksinasi Anak di Lima Titik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas