Puncak Hari Bhakti Imigrasi, Ditjen Imigrasi Kenalkan M-Paspor hingga Gelar Doa Anak Bangsa
Doa Anak Bangsa jadi refleksi dan kepedulian Ditjen Imigrasi terhadap kondisi bangsa yang belum keluar dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-72 mencapai puncaknya pada 27 Januari lalu.
Bertepatan dengan puncak acara Direktorat Jenderal Imigrasi memperkenalkan dua aplikasi terbaru yakni M-Paspor dan Cekal Online berbasis web.
M-Paspor memungkinkan pendaftaran permohonan dilakukan secara online dan nantinya verifikasi faktual berupa pengecekan data dan berkas tetap wajib dilakukan petugas imigrasi melalui wawancara
Sedangkan aplikasi Cegah dan Tangkal atau Cekal Online akan terintegrasi dengan platform layanan keimigrasian lainnya untuk memudahkan identifikasi subjek yang dikenakan pencegahan/penangkalan.
Di samping itu acara lainnya adalah seminar Nasional, Bedah Buku, Fun Bike hingga charity untuk masyarakat.
Sebagai penutup rangkaian HBI ke-72, Ditjen Imigrasi mengadakan 'Doa Anak Bangsa yang berlangsung serentak pada Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Menkumham Minta Jajaran Imigrasi Terus Berinovasi untuk Publik
Acara tersebut merupakan refleksi dan kepedulian Ditjen Imigrasi terhadap kondisi bangsa yang belum keluar dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
“Kegiatan diselenggarakan untuk mendoakan pemulihan bangsa dan negara yang saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19, serta mendoakan Kementerian Hukum dan HAM RI dan Direktorat Jenderal Imigrasi,” ujar Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Pramella Yunidar Pasar ibu, selaku Ketua Panitia HBI ke-72, Sabtu (29/1/2022).
Kegiatan ini berlangsung serentak di berbagai wilayah di Indonesia yang mewakili masing-masing kepercayaan.
Kantor Imigrasi di Wilayah Kanwil Kemenkumham Aceh mewakili agama Islam; Kantor Imigrasi di Wilayah Kanwil Kemenkumham Bali mewakili agama Hindu; Kantor Imigrasi di Wilayah Kanwil Kemenkumham Kalimantan Barat mewakili agama Buddha; Kantor Imigrasi di Wilayah Kanwil Kemenkumham Papua mewakili agama Kristen Protestan; dan Kantor Imigrasi di Wilayah Kanwil Kemenkumham Yogyakarta mewakili agama Katolik.
"Doa Anak Bangsa yang dilakukan serentak secara lintas agama diharapkan dapat memberi semangat bagi rakyat Indonesia untuk tetap menjaga persatuan NKRI," katanya.