Update Corona Indonesia 30 Januari 2022: Tambah 12.422 Kasus Baru, Total 4.343.185 Positif
Berikut update kasus Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (30/1/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (30/1/2022).
Terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 12.422 kasus.
Sebelumnya, Sabtu (29/1/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 11.588.
Hal ini berarti terjadi penambahan hampir seribu kasus dibanding Sabtu kemarin.
Bertambahnya 12.422 kasus menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.343.185 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com pada Minggu pukul 18.07 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 3.241 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.137.164.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 18 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 144.303.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Pemerintah Diminta Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka 100%
Covid-19 Omicron di Indonesia Disebut Ada Lebih Banyak dari Kasus yang Terdeteksi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan memprediksi jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia lebih banyak dari yang terdeteksi.
Menurut Erlina, hal ini didasari dengan kemiripan gejala terpapar Omicron dengan flu.
"Mungkin data-data yang sampaikan Bu Nadia Omicron di Indonesia sekitar 1800an. Barang kali ini adalah yang memeriksakan diri atau yang mau diperiksa. Bisa jadi di masyarakat itu lebih banyak lagi (Omicron) tapi masyarakat menganggapnya flu biasa," kata Erlina pada diskusi virtual, Sabtu (29/1/2022).
Dokter paru di RSUP Persahabatan ini membenarkan bahwa gejala pada pasien Omicron hampir sama dengan flu.
Adapun gejala khas pada pasien Omicron adalah nyeri atau gatal pada tenggorokan.
"Memang gejalanya mirip flu dan khas kalau flu itu jarang sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan. Kalau pada Covid-19 sampai 60 persen rata-rata itu berhubungan dengan saluran nafas mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri," ungkap Erlina.
Baca juga: Tiap Hari Tes PCR dan Prokes Ketat, Shin Tae-yong Bingung 8 Pemain Timnas Bisa Kena Covid-19
Setelah mengalami nyeri tenggorokan maka akan menjadi batuk kering disertai dengan hidung tersumbat atau pilek.
"Jadi memang mirip influenza dengan ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas," kata dia.
Oleh sebab itu setelah melihat situasi kasus Covid-19 yang mulai naik ini, ia berpesan waspadalah jika mengalami flu terutama pada kelompok lansia maupun komorbid.
"Jangan terlalu menganggap enteng flu terutama kepada orang tua atau orang-orang dengan komorbid yang tidak terkendali atau penyakit bawaan yang tidak terkendali karena penyakit bawaan yang tidak terkendali itu akan menurunkan sistem pertahanan sistem imunitas tubuh, sehingga bisa terjadi pemburukan," tutur Erlina.
Untuk itu Erlina mengingatkan, saat sedang flu memakai masker bersifat wajib.
Jika tidak bisa melakukan tes antigen atau PCR segera lakukan isolasi mandiri sebagai antisipasi menyebarkan virus kepada orang lain.
Baca juga: Sudah Vaksin Booster Covid-19? Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Booster via PeduliLindungi
Sementara bagi kelompok lansia dan komorbid, disarabkan segera datangi layanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri sebelum menjadi fatal.
"Pakai masker dengan disiplin bukan saya ingin orang-orang supaya jadi parno. Kalau kita bergejala ya kita harus mempersiapkan diri kalau itu mungkin juga Omicron. Jadi sebaiknya cepatlah konsumsi obat obat yang untuk mengatasi gejala."
"Minum vitamin, memudian diperiksa jika positif ya segera melapor supaya dipantau oleh atau pelayanan kesehatan disarankan tapi kalau tidak memungkinkan tidak bisa di rumah saja ya tidak usah kerja dulu," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)