Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Bentuk Tim Khusus Terkait Mafia Karantina

Usai diberi mandat Presdien Joko Widodo Polri membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan mafia karantina bagi PPLN di Indonesia.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
zoom-in Kapolri Bentuk Tim Khusus Terkait Mafia Karantina
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah). 

TRIBUNNEWS.COM - Usai diberi mandat Presiden Joko Widodo, Polri telah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan mafia karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Indonesia. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabawo telah membentuk tim khusus untuk mengusut dan mengawal proses karantina.

Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).

Tim khusus nantinya akan mengawal mulai dari pintu masuk Indonesia hingga ke tempat isolasi. 

Baca juga: Polri: Mafia Karantina Manfaatkan Celah Lemahnya Pengawasan di Bandara

Baca juga: Skema Karantina Bubble di Kapal Dapat Jadi Pilihan Wisatawan Mancanegara yang Ingin ke Bali

"Sistem kekarantinaan nantinya harus berjalan dengan baik, dari mulai kedatangan sampai dengan proses monitoring sampai menuju ke tempat hotel yang digunakan untuk karantina," kata Dedi dilansir dari Kompas TV, Rabu (2/2/2022).

Menurut Dedi, tim akan bertugas menindak siapa pun yang terlibat pelanggaran karantina.

"Tentunya ini merupakan atensi dari Bapak Presiden dan Polri juga menyiapkan langkah-langkah, kita akan berkerjasama dengan satuan tim lainnya, baik satgas maupun tim di lapangan lainnya," ungkap Dedi. 

Berita Rekomendasi

"Siapapun yang terlibat terkait menyangkit masalah pelanggaran kekarantinaan, kerena ini menyangkut masalah kepercayaan dunia Internasional di Indonesia," tambah Dedi. 

Seperti diketahui, kabar terkait mafia karantina ini juga sempat diungkap oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Baca juga: NEWS HIGHLIGHT: Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Permainan Karantina Hingga Respon Polri

Baca juga: Praktik Mafia Karantina Ikut Mencoreng Sektor Pariwisata, Sandiaga: Jangan Dirusak!

Sandiaga mengungkapkan ada seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina yang mengeluh soal karantina di salah satu hotel di Jakarta.

Tak hanya itu, Sandiaga juga mengatakan sebelumnya sudah sering terjadi laporan dari WNA terkait karantina di Indonesia. 

"Sebelum ini juga ada warga Amerika yang melaporkan kepada pak Luhut, terkait kasus yang sama," ungkap Sandiaga dikutip dari Kompas TV, Senin (30/1/2022).

Jokowi minta usut tuntas karantina

Terkait adanya laporan dan aduan dari WNA mengenai karantina di Indonesia,  Jokowi meminta Kapolri untuk mengusut tuntas praktik permainan dalam pelaksanaan karantina PPLN.

"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022) sebagaimana dilansir dari unggahan di laman resmi Setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).

Jokowi meminta agar melakukan pengetatan pengawasan di pintu-pintu masuk internasional dan melaksanakan proses karantina PPLN dengan benar.

Pada ratas sebelumnya, pada 3 Januari 2022 Jokowi meminta untuk tidak memberi dan mengakomoadasi keringanan terkait karantina bagi PPLN yang tiba di Indonesia. 

Jokowi pun menegaskan, pemberian dispensasi karantina secara berbayar yang melibatkan oknum tertentu tidak boleh terjadi lagi.

"Saya minta betul-betul utamanya yang terkait dengan Omicron ini adalah karantina bagi yang datang dari luar negeri. Jangan ada lagi dispensasi-dispensasi apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi," ujarnya saat membuka rapat evaluasi PPKM di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip dari Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/MilaniResti) (Tribunnews.com/HasanudinAco)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas