Menkes: Deteksi Dini Kanker Serviks pada Perempuan Indonesia Rendah
Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya imunisasi Human Papillomavirus Vaksin (HPV) dalam menekan angka kematian akibat kanker leher rahim.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya imunisasi Human Papillomavirus Vaksin (HPV) dalam menekan angka kematian akibat kanker leher rahim atau serviks.
Diketahui, kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia.
Dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker.
"Tingginya kematian akibat kanker salah satunya disebabkan karena deteksi dini yang masih rendah, dengan cakupan skrining kanker leher rahim sebesar 8,29 persen," kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/2/2022).
Berdasarkan rekomendasi dari komite penasihat ahli imunisasi nasional tahun 2016 tentang rekomendasi vaksin HPV ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan program demonstrasi imunisasi HPV sejak tahun 2016.
Pada tahun 2020 hingga 2024 akan dilaksanakan demonstrasi pemberian imunisasi HPV di 9 provinsi percontohan.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Simak 7 Profesi yang Berisiko Terkena Kanker!
"Sebagai wujud konkrit dukungan Indonesia untuk percepatan eliminasi kanker leher rahim tahun 2030," ucap Menkes.
Dalam pelaksanaan program ini, Kementerian Kesehatan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan juga berbagai media.