Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Toleransi, Anggota DPR Berharap Pemerintah Beri Sanksi Tegas Pelaku Permainan Karantina

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo berharap pemerintah dapat memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam permainan karantina

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tak Ada Toleransi, Anggota DPR Berharap Pemerintah Beri Sanksi Tegas Pelaku Permainan Karantina
DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo berharap pemerintah dapat memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam permainan karantina 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo turut menanggapi soal dugaan permainan proses karantina Covid-19 di Indonesia.

Rahmad berharap, pemerintah dapat memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam permainan ini.

Menurut Rahmad, tidak ada toleransi bagi pihak-pihak yang memang terbukti bersalah.

“Kalau ini benar ditemukan ini tentu tidak boleh dimaafkan, harus ada sanksi tegas."

"Sudah tidak boleh ditoleransi, orang lain menderita kok menari-menari di atas penderitaan orang lain,” kata Rahmad dikutip dari dpr.go.id, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit dapat segera mengusut tuntas dugaan permainan karantina.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Ada Titik di Bandara yang Dimanfaatkan Oknum untuk Melanggar Karantina

Baca juga: Masa Karantina untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri Dipangkas Jadi Lima Hari

Menurut Rahmad, permintaan dari Presiden Jokowi itu sedianya dapat menjadi momentum untuk perbaikan penyempurnaan tata kelola manajemen sistem, khususnya terhadap pelaksanaan sistem karantina di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Permainan karantina ini, kata Rahmad, harus dapat menjadi perhatian bersama.

Senada dengan Rahmad, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah juga menanggapi terkait dugaan permainan karantina yang kini ramai dibicarakan.

Ia menilai terjadinya permainan karantina dan sejumlah pelanggaran terkait aturan Covid-19 sangat masif.

Trubus pun menyayangkan mengapa permainan karantina di Indonesia, masih ditemukan.

"Misalnya, Pekerja Migran Indonesia ditawari (membayar) Rp4,5 juta agar bisa langsung kembali ke rumah  (tanpa karantina)."

Baca juga: Satgas Covid-19 Perbolehkan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Lakukan Tes Pembanding Saat Karantina

"Iya (kasus permainan karantina di Indonesia) ini sangat masif, karena semua elemen ada, seperti unsur keamanan, Kementerian Kesehatan, dan Satgas Covid-19," kata Tribus dalam wawancara Kompas TV, Selasa (1/2/2022).

Apalagi, kata Trubus, masalah ini mendapatkan perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas