Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ainun Najib Sebut Indonesia Alami Polarisasi: Penyebabnya Kurang Kuasai Teknologi

Kader NU (Ainun Najib) mengatakan Indonesia saat ini mengalami polarisasi di masyarakat, hal tersebut imbas dari belumnya penguasaan teknologi.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
zoom-in Ainun Najib Sebut Indonesia Alami Polarisasi: Penyebabnya Kurang Kuasai Teknologi
nu.or.id
Ainun Najib 

TRIBUNNEWS.COM - Kader Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Najib mengatakan saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang sedang mengalami polarisasi di masyarakat.

Menurutnya, hal tersebut imbas dari kurangnya penguasaan perkembangan teknologi di Indonesia.

Ia menganggap hadirnya teknologi dan sosial media menjadi pengaruh besar suatu negara untuk memahami struktur sosial di masyarakat.

Ainun mengatakan di Amerika Serikat (AS), terjadi polarisasi akibat kegagalan negara dalam menguasai struktur sosial yang dikacaukan oleh perkembangan teknologi seperti media sosial, berita bohong, hingga berita palsu.

"Kita ambil contoh Amerika Serikat misalnya, sebagai negara dengan peradaban demokrasi paling tua, tapi kita lihat sendiri dengan mudah karena gagal meguasai struktur sosial yang dikacau-balaukan oleh sosial media," kata Ainun dalam acara Peringatan Haul ke-2 KH Salahuddin Wahid secara virtual, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Respons Ainun Najib Diminta Jokowi Pulang ke Indonesia: Belum Ada Pendekatan Resmi dari Pemerintah

Baca juga: Respons Moeldoko Soal Ainun Najib: Kerangka Besar Manajemen Talenta Nasional Sedang Disiapkan

Menurutnya, dengan perkembangan teknologi dan sosial media, bisa mempengaruhi kestabilan suatu negara.

Negara bisa dikacaukan karena hoax atau berita bohong sehingga terjadi polarisasi di masyarakat, salah satunya Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Di Indonesia kita sedang mengalami problem itu (polarisasi). Mungkin banyak yang melihatnya sebagai problem sosial tapi sejatinya itu adalah problem teknologi karena kita belum menguasai," ujar Ainun.

Ainun mengatakan kemampuan akan teknologi saja tidak cukup, tapi harus ada penguasaan didalamnya. 

"Hal itu (polarisasi) bisa terjadi karena kita hanya sekedar mampu untuk menyikapi hadirnya teknologi informasi dan sosial media, belum menguasai," ujar Ainun Najib

Ainun juga menambahkan, perkembangan teknologi berpotensi jauh lebih mengerikan dalam beberapa puluh tahun ke depan.

Oleh sebab itu, Ainun mengimbau masyarakat, terutama kalangan muda nahdliyyin untuk siap dengan perubahan itu.

"Ini baru awal. Karena dalam dekade-dekade ke depan akan lebih mengerikan dan lebih cepat lagi perubahan-perubahan teknologi yang kita semua, terutama kalangan muda nahdliyin musti siap," kata Ainun.

Baca juga: Diminta Jokowi Pulang, PBNU Sudah Komunikasi dengan Ainun Najib

Baca juga: Sosok Ainun Najib, Tokoh Muda NU yang Ingin Dipulangkan Jokowi dari Singapura

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya,nama Ainun Najib akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan publik setelah ia dipuji oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, Ainun adalah tokoh muda NU yang memiliki keahlian di bidang Teknologi Informasi.

Namanya disebut Jokowi saat Pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, sudah lama dan setahun lalu saya kenal." 

"Ngerjain ini semuanya, apa pun bisa dan masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU," ucap Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Atas keahliannya di bidang teknologi informasi tersebut, Jokowi pun meminta Ainun untuk bisa kembali dan berkarya di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, ia mengaku belum mendapatkan pendekatan resmi dari pemerintah Indonesia.

“Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach (pendekatan) resmi yang datang juga,” kata Ainun dilansir laman resmi NU Online, Kamis (3/2/2022).

(Tribunnews.com/MilaniResti/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas