Blak-blakan, Pramono Anung Sebut Jokowi sebagai Presiden yang Paling Sering Rapat
Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan pendapatnya tentang sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
Menlu Retno Bongkar Sosok Presiden Jokowi Saat Berdiplomasi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membongkar sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berdiplomasi, yang kerap dituding sejumlah netizen sekedar pencitraan.
Menlu membeberkan bahwa Presiden Jokowi bahkan memiliki kedekatan dengan sejumlah pemimpin negara di dunia yang membuat pekerjaannya sebagai menteri urusan diplomasi menjadi lebih mudah.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Gedung Pancasila, kantor Kemlu RI, Jakarta, Jumat (21/1/2021).
“Pak Jokowi mampu membangun sebuah komunikasi yang di beberapa titik dengan beberapa negara itu justru bound-nya, keterikatannya, atau keterkaitannya itu melebihi urusan kenegaraan,” kata Menlu RI tersebut.
Baca juga: Cerita Pramono Anung Temani Jokowi Kunker: Ngobrolin Dangdut di Atas Pesawat
Retno membeberkan kalau Presiden Jokowi bahkan memiliki kedekatan yang dekat sekali dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab.
Kedekatan Presiden ini menurutnya sangat mempermudah pihaknya di Kemlu RI, untuk menjalin komunikasi.
Salin itu, Presiden Jokowi juga memiliki kedekatan dengan Presiden Korea Selatan, Presiden India, Presiden Australia hingga dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Waktu Presiden (Jokowi) di Glasgow, pertemuan Presiden (Jokowi) dengan Presiden Biden itu hampir atau bahkan lebih dari satu jam, yang semula dijadwalkan hanya 30 menit,” kata Retno.
Menlu Retno mengatakan kalau dirinya selalu berada di sebelah Presiden saat kunjungan atau saat melakukan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan maupun delegasi dari negara lain.
Baca juga: Pramono Anung Sebut Jokowi Hanya Butuh Waktu Satu Jam Untuk Buat Kebijakan Dalam Rapat Kabinet
Salah satu hal yang ia pelajari dari Presiden Jokowi adalah perlunya hasil konkrit yang ingin dicapai dalam mengerjakan sesuatu.
“Jadi beliau itu setiap kali bicara itu selalu mengerucut pada konkritnya apa? Benefitnya untuk rakyat itu apa?” kata Retno.
“Kalau kita sudah punya tujuan yang konkrit, maka jalan kita sebenarnya lebih gampang untuk mencapai hal yang konkrit itu. Jadi pelajaran pertama yang saya peroleh dari seorang Presiden Jokowi itu bagaimana bekerja secara konkrit,” lanjutnya.
Retno mengatakan enaknya bekerja dengan Presiden Jokowi salah satunya adalah tidak adanya hambatan dalam berkomunikasi.
Setiap ada isu, langsung didiskusikan dengan beberapa Menteri lainnya, kemudian didebatkan untuk mendapatkan rumusan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Larasati Dyah Utami)