Blak-blakan, Pramono Anung Sebut Jokowi sebagai Presiden yang Paling Sering Rapat
Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan pendapatnya tentang sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan pendapatnya tentang sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkannya dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, yang bertajuk Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs).
Menurut Pramono, Jokowi adalah sosok Presiden yang paling sering mengadakan rapat, dibandingkan presiden-presiden sebelumnya.
Pasalnya, berdasarkan risalah rapat dan sidang sebelumnya yang dilihat oleh Pramono, biasanya rapat hanya dilakukan seminggu sekali.
Baca juga: Menlu Retno Bocorkan Kebiasaan Dirinya Atasi Stress Hingga Bongkar Sosok Jokowi Saat Berdiplomasi
"Mungkin Pak Jokowi ini Presiden yang paling banyak rapat dibandingkan dengan yang lain. Dibandingkan dengan semua presiden. Karena dulu kan saya lihat risalah rapat dan sidang-sidang yang dulu."
"Biasanya rapatnya seminggu hanya sekali, bahkan sebulan hanya empat kali," kata Pramono dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Senin (7/2/2022).
Namun, di era Jokowi, rapat kabinet bisa dilakukan lebih dari empat kali dalam seminggu.
Bahkan, Pramono mengaku Jokowi pernah memberikan keputusan untuk rapat pada pukul 02.00 pagi.
"Ini seminggu 4, 5, 6, 7, 8, 9 kali. Bahkan kadang-kadang, keputusan rapat itu baru diputuskan pukul 02.00 pagi. Bisa kapan saja, Presiden bangun, oh mau putusin itu, yaudah kita siapin."
Baca juga: Saat Jenderal Dudung Bicara Sosok Jokowi, Bahar Smith, Rizieq Shihab, hingga Takdir dan Karma
"Bahkan hari Minggu, untung saya sudah di rumah, pukul 02.00, beliau minta ratas pukul 04.00," ungkap Pramono.
Walaupun Jokowi terkadang memberikan keputusan rapat dadakan, Pramono mengaku tetap berusaha menyiapkannya.
Pramono mengungkapkan banyak hal-hal yang harus disiapkan untuk rapat, misalnya seperti keputusan-keputusan, risalah rapat.
Semua itu pun harus disiapkan secara benar dan yang paling penting tidak boleh salah.
"Dan itu yang harus disiapkan banyak, keputusan-keputusan, risalah rapat, dan enggak boleh salah, itu yang paling penting. Dan alhamdulillah sampai hari ini relatif enggak pernah salah," terangnya.
Baca juga: Pramono Anung: Presiden Tidak Senang Menterinya Ngomong Terlalu Lama