Wapres Ma'ruf Dukung Munculnya Karya-Karya Baru tentang Peradaban Islam
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal literasi peradaban Islam dalam bentuk kitab Turots sebagai warisan ilmu pengetahuan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal literasi peradaban Islam dalam bentuk kitab Turots sebagai warisan ilmu pengetahuan dan budaya Islam yang berasal dari pemikiran para ulama sejak zaman dahulu kala.
Dia menilai sumbangsih para ulama terhadap literasi peradaban Islam perlu dibangkitkan kembali untuk menginspirasi lahirnya karya-karya baru yang sesuai dengan kondisi saat ini.
“Saya berharap sebagai pewaris tradisi keilmuan Islam yang kaya di masa silam, seyogianya ingatan, spirit, dan kesadaran Bangsa Indonesia akan kemegahan dan kebesaran leluhur kita dapat dibangkitkan kembali untuk mendorong munculnya karya-karya baru tentang keislaman,” katanya dalam acara Pameran Turots Ulama Nusantara, Pekan Memorial Syekh Nawawi Banten melalui konferensi video di Jakarta, Selasa, (8/2/2022).
Dalam pameran yang bertajuk “Kebangkitan Turots Nusantara: Dari Indonesia untuk Peradaban Dunia” tersebut, Wapres menuturkan, karya-karya baru tentang keislaman setidaknya dapat memberikan kemanfaatan bagi umat Islam untuk memberikan petunjuk dalam kebaikan.
“Sarat akan ilmu pengetahuan, sesuai dengan perkembangan zaman, seraya tetap mengajak pada jalan kebaikan, dan menguatkan persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa turots ulama jumlahnya sangat banyak dan berusia ratusan tahun.
Baca juga: Wapres Resmikan Pameran Turots Ulama Indonesia, Identitas Keislaman Bangsa di Era Modern
Para ulama itu tersebar di berbagai perpustakaan dunia, mulai dari perpustakaan di Eropa hingga Timur Tengah, namun masih banyak yang belum terpublikasikan karena masih berupa naskah tua yang ditulis dengan tangan.
“Untuk itu, diperlukan adanya upaya "tahqiq" atau mengeluarkan nash secara benar tanpa cacat dengan pemeriksaan secara seksama dan detail,” tuturnya.
Oleh karena itu, Wapres menilai penerbitan kembali karya-karya ulama Nusantara penting untuk dilakukan, sebagai jembatan yang menyambungkan warisan pemikiran masa silam dengan realita pembaca masa kini.
Dari banyaknya ulama yang membuat karya tulis budaya Islam di Indonesia, Wapres mencontohkan salah satunya, yaitu Syekh Nawawi Al-Bantani yang karya-karyanya menunjukkan ulama Islam Indonesia tidak kalah hebatnya dengan ulama-ulama Timur Tengah dalam bidang keilmuan.
Baca juga: Hindari Regulasi Berlebihan, Wapres Harap Digitalisasi Dikelola dengan Baik
“Selain dikenal dengan kitab-kitab hasil karyanya tersebut, Syekh Nawawi memberikan andil dalam membangun karakter muslim Nusantara yang toleran, moderat, serta penuh rahmah, kasih sayang dan welas asih,” jelasnya.
“Syekh Nawawi Al-Bantani juga memberikan contoh dan semangat kepada para Ulama di Indonesia, khususnya generasi muda, untuk membuat karya tulis yang berkualitas sejak ratusan tahun yang lalu. Karya literasi dan kajiannya menumbuhkan jiwa nasionalisme,” sambungnya.
Selanjutnya, Wapres mengatakan, Turots Ulama Indonesia dijadikan sebagai basis pijakan membangun identitas dan jati diri keislaman bangsa Indonesia.