Komisi III DPR Minta Polisi Beri Klarifikasi Soal Pengepungan Warga Wadas
Komisi III DPR sesalkan bentrokan polisi dan warga di Purworejo, harusnya bentrokan bisa dihindari dengan pendekatan persuasif.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan bentrok antara Kepolisian dan warga pada saat melakukan pengukuran lahan bendungan yang terjadi di desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
"Seharusnya bentrok ini bisa dihindari dengan melakukan pendekatan persuasif, selesaikan dengan hati dan kepala dingin antara kedua belah pihak," kata Andi Rio kepada Tribun, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Aparat Gabungan Dampingi BPN Lakukan Pengukuran Tanah di Desa Wadas Purworejo
Legislator Partai Golkar itu meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah untuk segera turun ke lapangan.
Hal itu agar dapat lebih menenangkan personel kepolisian dan memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak terjadi salah paham yang berkelanjutan.
"Kepolisian harus memberikan klarifikasi, mengapa mengamankan sejumlah warga dan apa urgensinya. Kalau memang warga tersebut salah dan membawa senjata tajam, mau tidak mau harus mengikuti proses hukum yang berlaku. Namun jika tidak salah maka kepolisian harus melepaskan sejumlah warga tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Kronologi Bentrokan Berdarah Kelompok Gangster di Bekasi, 1 Korban Tewas Disabet Senjata Tajam
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penyerbuan aparat kepolisian tersebut dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga.
Konon, mereka menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.
Baca juga: Ribuan Ikan Mati Mendadak, Benarkan Sungai Cikaniki Bogor Tercemar Sianida, dari Mana Sumbernya ?
Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga pada hari ini.
Polda Jawa Tengah juga telah membenarkan bahwa ada sekitar 23 orang yang diamankan atas dugaan anarkis.
Mereka langsung digelandang ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi.