Kasus Covid-19 pada Anak Naik 1.000 Persen, IDAI Ingatkan Omicron Sangat Infeksius
Ketua Umum PP IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, mengungkapkan terjadi kenaikan kasus Covid-19 pada anak sebesar 1.000 persen.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Bagi anak-anak di atas usia dua tahun, bisa memakai masker secara benar, membudidayakan cuci tangan, jaga jarak, menghindari kontak erat, dan menjauhi kerumunan."
"Sangat tidak disarankan membawa anak ke keramaian, ke mal, pusat perbelanjaan, bioskop apalagi, juga tempat dengan ventilasi tertutup," urainya.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 ini, Piprim mengapresiasi langkah pemerintah yang memutuskan mengurangi kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM).
Terlebih, pemerintah juga memberikan pilihan pada orang tua apakah akan mengizinkan anak mengikuti PTM atau daring di rumah.
"Memberikan apresiasi pada pemerintah yang sudah memutuskan mengubah PTM 100 persen menjadi 50 persen."
"Lumayan lah, walaupun usul kami PJJ dulu. Tapi, lumayan lah 50 persen dan ada opsi bagi orang tua untuk daring," ujarnya.
Waspada Jika Anak Batuk Pilek
Jumlah kasus konfirmasi varian Omicron terus naik, tak terkecuali pada kelompok anak-anak.
Karena itu, dr Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan orang tua untuk mewaspadai anak ketika menunjukkan gejala batuk, pilek, maupun nyeri tenggorokan.
Gejala-gejala tersebut mengarah pada paparan Omicron.
Baca juga: 10 Gejala Omicron, Kenali 5 Derajat Gejala Corona dan Segera Lakukan Pencegahan
Baca juga: Pasien yang Sudah Terinfeksi Omicron Tetap Berpotensi Positif Varian Lain Kemudian Hari
Pasalnya, gejala khas Omicron lebih banyak menyerang saluran pernapasan atas daripada paru-paru.
"Sebagian besar dari saluran pernapasan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan. Sama seperti flu biasa."
"Kalau ketemu anak batuk pilek, badan anget waspada tertular varian Omicron," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/2/2022).
Tak hanya itu, banyak anak-anak yang terpapar Covid-19 masuk kategori tidak bergejala atau OTG.