Ustaz Haikal Minta Semua Pihak Tak Mudah Memberikan Sembarang Tafsir terhadap Ucapan KSAD Dudung
Ustaz Haikal Hassan menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Haikal Hassan alias Babe Haikal meminta semua pihak tidak mudah memberikan sembarang tafsir terhadap ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tentang 'Tuhan kita bukan orang Arab'.
Hal ini untuk menghindari polemik yang dapat menimbulkan perpecahan, karena kesalahan memberikan tafsir terkait ucapan Dudung tersebut.
"Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah Pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh mantafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum mentafsirkan orang," ujar Babe Haikal, dalam sebuah pengajian dikutip dari akun Facebook Masjid Raya Al Ittihad, Kamis (9/2/2022).
Menurut Haikal, apa yang disampaikan Dudung saat menjadi bintang tamu 'Deddy Corbuzier Podcast', Rabu 1 Desember 2021 tersebut, harus dibaca dan dipahami secara utuh.
"Yang paling tahu itu adalah Pak Dudung sendiri. Kalau antum tafsirkan sesuai pikiran antum sendiri maka akhirnya kita menjustifikasi pendapat orang, begitu," katanya.
Dia menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung.
Persepsi, pemikiran dan pemahaman setiap orang terhadap suatu persoalan tentu berbeda satu sama lain.
"Jadi bagaimana maksudnya, silakan dibuka, dibrowsing, apa yang beliau katakan. Ternyata oh itu pemahamannya. Ini biarkanlah ijtihad beliau. Antum tidak boleh menghukumkan orang dengan pikiran sendiri dari pendapatnya orang itu. Itu tidak profesional dan tidak pada tempatnya. Di luar dari pada itu semua, setiap orang itu punya ijtihad masing-masing untuk melindungi negara? tegas Babe Haikal.
Baca juga: Puspom TNI AD Periksa Pihak Pelapor Jenderal Dudung
Salah seorang peserta lantas menanyakan maksud ijtihad bela negara.
Babe Haikal mengibaratkan seseorang yang menjaga rumahnya dari maling.
Andaikata ada maling yang merampok dan membunuh tuan rumah dalam menjaga hartanya, tuan rumah tersebut dalam Islam matinya mendapat pahala syahid.
"Itu hanya 300 meter ukuran rumah anda. Nah, bagaimana TNI yang menjaga kedaulatan NKRI dari Aceh sampai Papua? Coba fikirkan ini saudaraku, antum nggak sanggup menjaga seluas itu, nah beban itu ada pada TNI. Jadi yang dilakukannya adalah ijtihadnya," tegas Babe.
Hal yang sama disampaikan Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar.
Menurut Eka, pihak-pihak yang mempersoalkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu.