Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSI Berharap Tidak Ada Lagi Kekerasan terkait Konflik di Desa Wadas

PSI mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang datang menemui warga Desa Wadas dan meminta maaf.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PSI Berharap Tidak Ada Lagi Kekerasan terkait Konflik di Desa Wadas
Twitter Wadas Melawan
Ratusan polisi diterjunkan di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyesalkan kekerasan yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Tengah, Ken Ragil Turyono menyebut, bahwa pembangunan adalah satu cara dalam mensejahterakan masyarakat.

Namun, tentunya tak perlu dengan cara-cara kekerasan.

"Kami sadar benar, pembangunan untuk menyejahterakan rakyat harus terus berjalan. Namun di negara berdasarkan Pancasila, perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan bijaksana. Pembangunan tanpa kekerasan harus bisa dilakukan. Kita punya mekanisme musyawarah mengurai titik tengkar menjadi titik temu. PSI meminta agar tidak ada lagi kekerasan di Wadas," Kata Ken Ragil dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).

PSI pun berharap, suara yang berbeda harus didengar dan dicarikan solusi. Sehingga, sangat tidak arif dan bijaksana jika suara yang berbeda dianggap melawan pemerintah.

Baca juga: Pengakuan Warga Desa Wadas Dikejar Sampai Hutan, Ada Preman Bawa Anjing, Dipaksa untuk Pro Tambang

"PSI meminta agar pemerintah pusat, daerah dan aparat terkait mengedepankan mendengar dan mencari win win solution," ujarnya.

BERITA TERKAIT

PSI mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang datang menemui warga Desa Wadas dan meminta maaf.

Permintaan maaf ini disampaikan Ganjar atas kejadian yang menimpa Warga Desa Wadas.

"Kami sangat mengapresiasi langkah Mas Ganjar Pranowo yang meminta maaf dan mengambil tanggung jawab terkait Wadas. Namun bagi kami permintaan maaf harus pula diiringi komitmen melindungi masyarakat agar tidak terjadi lagi kekerasan," ujar Ken Ragil.

Ken menekankan perlunya tindak lanjut dan jalan tengah agar proyek strategis nasional tetap berjalan dan masyarakat merasakan manfaatnya.

"Perlu ada keseriusan dalam mencari solusi yang dapat diterima semua pihak," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas