Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Bantah Sepelekan Omicron, Epidemiolog Saran PPKM Lanjut Sampai Pandemi Covid-19 Tamat

Pemerintah bantah disebut menyepelekan omicron, sementara itu Epidemiolog sarankan PPKM lanjut sampai pandemi Covid-19 tamat. 

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Pemerintah Bantah Sepelekan Omicron, Epidemiolog Saran PPKM Lanjut Sampai Pandemi Covid-19 Tamat
KompasTV
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Minggu (16/1/2022). 

Meski demikian, angka perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) akan berhenti pada level 40-50 persen, jika dibandingkan dengan puncak Delta.

Baca juga: Polemik Formula E Tak Pernah Habis, Kali Ini Soal Penjualan Tiket Tapi Sirkuit Belum Ada

Mantan Dirut Bank Mandiri ini menuturkan, ada enam provinsi yang sudah melampaui kasus Delta, dan 37 kabupaten/kota yang juga sudah melampaui puncak Delta.

Enam provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua.

"Semua provinsi yang sudah melampaui puncak Delta kasusnya, itu rumah sakitnya sekitar 30 persenan dari puncak delta. Ada dua yang agak tinggi, yaitu Jakarta dan Bali," terang Budi.

Setelah Banten, Jabar, dan Bali mendekati puncak, papar Budi, maka lonjakan kasus Covid-19 bergeser ke provinsi-provinsi seperti Jawa timur, Jawa tengah, Jogja, dan di luar Jawa.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Pemerintah Tak Anggap Enteng Omicron, Cuma Minta Masyarakat Tidak Khawatir Berlebihan

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah pemerintah menganggap enteng Covid-19 Varian Omicron.

Berita Rekomendasi

Pemerintah, kata Luhut, hanya memaparkan data kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, dibandingkan dengan varian Delta.

"Jangan juga berpikir bahwa pemerintah menganggap enteng, tidak."

"Saya hanya menjalankan data yang ada, jangan membuat kita jadi ketakutan berlebihan," katanya, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan

Baca juga: Jadi Tempat Isolasi dan Direvitalisasi, TMII Tetap Bisa Dikunjungi, Jalur Pasien Covid-19 Berbeda

Sejak awal Januari hingga sekarang, kata Luhut, puncak kasus Omicron belum melebihi puncak Delta.

Padahal, apabila merujuk ke negara lain, puncak Omicron biasanya tiga sampai empat kali lebih tinggi dari puncak Delta.

"Tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian juga masih jauh lebih rendah daripada periode Delta," bebernya.

Selain itu, Bed Occupancy Rate (BOR) yang dipublikasikan oleh pemerintah, kata Luhut, sebenarnya belum mencerminkan kapasitas maksimum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas