Pemerintah Bantah Sepelekan Omicron, Epidemiolog Saran PPKM Lanjut Sampai Pandemi Covid-19 Tamat
Pemerintah bantah disebut menyepelekan omicron, sementara itu Epidemiolog sarankan PPKM lanjut sampai pandemi Covid-19 tamat.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah angka kasus covid-19 sempat melonjak tajam.
Belakangan kasus Covid-19 di tanah air cenderung melandai.
Epidemiolog menyebut DKI Jakarta sudah melewati puncak gelombang ketiga Covid-19.
Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan minggu ini puncak covid-19 masih tinggi, setelah itu bakal melandai.
Baca juga: Prediksi Epidemiolog, Menteri dan Kepala Daerah Soal Covid-19 di DKI dan Jabar Segera Melandai
Terpisah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berdasarkan penelitian di luar negeri, tingkat kematian pasien Covid-19 akibat Omicron, menurun dibandingkan pada pertengahan 2020.
Menurutnya, Varian Omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari penyakit flu biasa.
Menyikapi penyebaran covid-19 saat ini epidemiolog merasa penerapan PPKM perlu terus dilanjutkan hingga pandemi tamat.
Berikut sejumlah ularan menteri Presiden Jokowi soal prediksi dan penanganan Covid-19 hingga saran epidemiolog.
UPDATE Covid-19 di Indonesia 14 Februari 2022:145 Pasien Wafat, 36.501 Orang Positif, 13.338 Sembuh
Jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 36.501 orang, per Senin (14/2/2022).
Sehingga, hari ini total ada 4.844.279 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 13.338 orang, sehingga total pasien sembuh ada 4.323.101 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 145 orang, sehingga total ada 145.321 pasien Covid-19 yang meninggal.
Luhut: Omicron Hanya Dua Kali Lebih Mematikan dari Flu Biasa