Kembangkan Densus 88, Kapolri: Jumlah Personel akan Ditingkatkan Dua Kali Lipat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Srihandriatmo Malau
Sigit kemudian memaparkan terkait kinerja Densus 88 Antireror Polri selama ini.
Kinerja tim elite Polri itu dinilai mempengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen.
Angka itu tidak jauh dari target dari RPJMN sebesar 54,36 persen.
Tak hanya itu, hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk Bangsa Indonesia.
Hal itu berdampak pada meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi."
"Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat paramater salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," jelasnya.
Diketahui pada 2020, Densus 88 menangkap 232 tersangka kasus terorisme. Sementara, sepanjang tahun 2021 setidaknya sudah ada penangkapan tersangka terorisme sebanyak 370 orang.
Tak hanya itu, Densus 88 Antiteror Polri juga telah melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris di Poso.
Saat ini kelompok tersebut tersisa tiga orang DPO dan masih terus dilakukan pengejaran.
Sigit juga menyampaikan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan menjaga stabilitas kamtibmas di tahun 2022.
Mengingat, tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam berbagai macam agenda nasional maupun internasional.
Di antaranya, MotoGP di Sirkuit Mandalika hingga rangkaian Presidensi G20. Jokowi, kata Sigit, menekankan bahwa event internasional dan nasional harus dipastikan berjalan dengan aman dan lancar.