Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemikiran Geopolitik Bung Karno, Hasto: Lawan Kolonialisme, Ciptakan Dunia yang Adil

Mahasiswa Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto merangkum sejumlah implementasi pemikiran geopolitik Proklamator RI Bung Karno

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pemikiran Geopolitik Bung Karno, Hasto: Lawan Kolonialisme, Ciptakan Dunia yang Adil
Istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto merangkum sejumlah implementasi pemikiran geopolitik Proklamator RI Bung Karno dalam simposium nasional, Sabtu (19/2/2022). 

Menurut Hasto, Bung Karno membawa misi melawan kolonialisme hingga mendorong dunia yang adil. 

Saat memberi paparan dalam Simposium Nasional Relevansi Geopolitik Sukarno bagi Kepentingan Nasional dan Pertahanan Negara, Hasto menyimpulkan enam hasil pemikiran geopolitik Bung Karno.

"Pertama, Irian Barat dapat dibebaskan dari kolonialisme Belanda. Kedua, kepemimpinan Indonesia diakui dunia," kata Hasto. 

Politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan Bung Karno juga membawa Angkatan Perang Republik Indonesia terkuat di bumi selatan.

Baca juga: Hasto: Bung Karno Selalu Ingin Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Kemudian, Presiden Pertama RI itu mengajukan restrukturisasi Dewan Keamanan PBB. 

Berita Rekomendasi

"Soekarno juga mendapat gelar Pahlawan Islam dan Kemerdekaan dalam Konferensi Islam Asia Afrika 1965," jelas Hasto. 

Sekjen DPP PDI Perjuangan itu juga mengatakan, Bung Karno mengubah tata dunia yang tidak lagi terbagi dalam dua blok besar, antara Blok Barat dan Blok Timur. 

Bung Karno membangun kekuatan bangsa-bangsa baru yang membangun koeksistensi damai dan bercita-cita mewujudkan tata dunia yang lebih demokratis dan berkeadilan. 

Lebih lanjut kata Hasto, sebenarnya ada beberapa aspek yang melatari Bung Karno mengimplementasikan pemikirannya itu.

Pertama, pemikiran Bung Karno didasari ideologi Pancasila yang berintikan kemanusiaan, internasionalisme, keadilan, dan penghormatan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. 

Kemudian, Bung Karno ingin membangun tata dunia baru, di mana Pancasila menjadi tahapan lebih lanjut, bahkan puncak dari ideologi-ideologi besar yang ada saat itu. 

"Pemikiran Bung Karno berdasarkan postulat bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme dan kolonialisme," kata Hasto.

Baca juga: Hasto: Pemikiran Geopolitik Sukarno Penting bagi Kepemimpinan Indonesia dan Dunia

Hasto juga menilai Bung Karno ingin membangun solidaritas antarbangsa untuk mengedepankan koeksistensi damai menghadapi realitas dunia yang anarkistis. 

Lalu, Bung Karno juga memperjuangkan struktur dunia yang demokratis, sederajat dan berkeadilan, berbeda dengan geopolitik barat yang melakukan intervensi kedaulatan dengan atas nama demokrasi. 

Di sisi lain, lanjut Hasto, pemikiran geopolitik Soekarno merupakan falsafah bagi kepemimpinan Indonesia bagi dunia. 

Dalam mewujudkan kepemimpinan itu, tambah Hasto, supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi dikedepankan, antara lain melalui kebijakan perguruan tinggi sebagai City of Intellect. 

"Terakhir, ada korelasi antara pemikiran geopolitik Soekarno dalam memperjuangan kepentingan nasional Indonesia melalui diplomasi luar negeri dan diplomasi pertahanan di dalam mewujudkan tatanan dunia baru yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme," tandas Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas