Tak Risau Hasil Survei Litbang Kompas, Golkar Pastikan All Out Menangkan Airlangga di Pilpres 2024
Hasil survei Litbang Kompas menempatkan elektabilitas Partai Golkar berada di angka 8,6 persen.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Litbang Kompas menempatkan elektabilitas Partai Golkar berada di angka 8,6 persen.
Dimana, menempati urutan keempat di bawah PDI Perjuangan, Gerindra, dan Demokrat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menyebut, bahwa partainya akan tetap mengusung Ketua Umum Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Capres di Pilpres 2024.
Menurut Firman, seluruh kader Partai berlambang pohon beringin itu akan berusaha secara maksimal agar Airlangga menang di Pilpres 2024, mendatang.
"Pandangan orang macam-macam, tapi kita konsisten, calon kami Ketua Umum (Airlangga Hartarto) itu amanat Munas. Kami harus all out. Kami tidak boleh kendur dan tidak boleh berspekulasi dan main-main di antara kami. Pokoknya target kami ini harus menang," kata Firman kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Pengamat Ungkap Faktor yang Buat Elektabilitas Demokrat Melejit
Diketahui, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut, bahwa Golkar dan Airlangga berpotensi menjadi kuda hitam yang patut diperhitungkan pada Pemilu dan Pilpres 2024.
Sedangkan, terkait hasil survei Litbang Kompas itu, Firman menegaskan pihaknya tidak risau. Terlebih, menunjukan bahwa elektabilitas Golkar dan Airlangga masih rendah saat ini.
Ia pun memastikan, bahwa Golkar memiliki cara tersendiri untuk merebut kemenangan pada kontestasi Pileg dan Pilpres 2024.
Baca juga: Disalip Demokrat, PKS: Hasil Survei Apapun, Kami Tetap Bersyukur, Alhamdulilah
Salah satunya, kata Firman, seluruh kader Golkar akan berjuang untuk meraih simpati dan kekuasaan demi rakyat.
"Tidak perlu risau untuk survei, yang penting kami kerja untuk negara, untuk masyarakat. Golkar berjuang untuk menang, karena partai politik itu kan ending-nya kekuasaan untuk rakyat," ujar Firman.