Penjelasan Pihak BMKG dan BNPB Mengenai Gempa Bumi M 6,2 yang Terjadi di Pasaman Barat
Gempa bumi di Pasaman Barat terjadi sebesar 6,2 magnitudo, gempa tersebut menyebabkan dampak seperti bangunan rusak hingga korban jiwa.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi bahwa gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, terjadi pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39.29 WIB.
Gempa bumi sebesar 6,2 magnitudo ini diakibatkan karena adanya aktivitas sesar Sumatera.
Mengutip dari pernyataan Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG dalam Konferensi Pers oleh BMKG dan BNPB pada Jumat (25/2/2022), hasil analisis BMKG juga menunjukkan parameter update dengan magnitudo 6,1.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Baca juga: Pasaman Barat Sumbar Diguncang Gempa 5 Kali, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
DAMPAK GEMPA BUMI
Peta Tingkat Guncangan Gempa
- Pasaman barat dengan skala intensitas VI MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar)
- Pasaman dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun)
- Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu)
- Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Dijelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan sejarah gempa bumi di Sumatera Barat yang ke-10.
Namun dijelaskan oleh pihak BMKG, bahwa gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Namun mungkin terjadi gempa susulan yang menyebabkan runtuhnya bangunan atau longsor.
Baca juga: Gempa di Pasaman Barat, Pedagang Berhamburan di Pasar Raya Padang
Jumlah Korban dan Bangunan Rusak