Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Saat Rusia menghadapi sanksi besar karena melancarkan invasinya ke Ukraina, inilah yang perlu anda ketahui tentang pipa gas Nord Stream 2 dan perannya dalam konflik antara dua negara yang bertetangga itu.

Gelombang sanksi internasional saat ini memang tengah menghantam Rusia menyusul aksi invasinya yang kian meningkat ke Ukraina, serta keputusannya untuk mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) sebagai negara yang 'merdeka dari Ukraina'.

Sedangkan jalur pipa Nord Stream 2 kini memainkan peran yang meningkat dalam krisis geopolitik ini.

Dikutip dari laman The Scotsman, Senin (28/2/2022), konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah meningkat dalam beberapa hari terakhir karena Rusia mengumpulkan hampir 200.000 tentara di perbatasan Ukrania serta mengirimkan pasukannya ke wilayah Donbass sebagai 'penjaga perdamaian'.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi terhadap Perusahaan Pembangun Pipa Nord Stream 2 Rusia

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengungkapkan bahwa gelombang awal sanksi Inggris terhadap 'invasi baru' Rusia ke Ukraina ini akan menargetkan 5 bank Rusia dan 3 sekutu miliarder Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saat Uni Eropa (UE) mengerahkan tim respons ancaman sibernya yang cepat untuk mengatasi peningkatan ancaman siber pada tiap negara anggota, Jerman juga telah menghentikan sertifikasi pipa gas utama Eropa 'Nord Stream 2' yang diperlukan untuk beroperasi.

Namun apa itu pipa Nord Stream 2 dan mengapa pipa gas Eropa berperan dalam krisis Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung ini?

Nah, inilah informasi yang perlu anda ketahui tentang pipa Nord Stream 2.

Pipa Nord Stream 2 adalah pipa gas bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dan penerus pipa Nord Stream pertama yang telah ada.

Fungsinya adalah untuk menyalurkan pasokan gas alam dari Rusia ke Jerman dan seluruh Eropa.

Dengan panjang 1.200 kilometer, Nord Stream 2 akan menghubungkan Rusia dan Jerman dengan aliran di bawah Laut Baltik untuk menggandakan jumlah gas yang dikirim ke Eropa melalui pipa Nord Stream pertama.

Pipa kedua ini berjalan paralel dengan Nord Stream pertama, menghabiskan biaya sebesar 10 miliar dolar AS untuk pembangunannya dan telah selesai dibangun pada September tahun lalu.

Diperkirakan 40 persen gas alam Eropa saat ini dipasok oleh Rusia, dengan Nord Stream 2 diatur untuk menyediakan hingga 110 meter kubik gas setahun setelah beroperasi.