Menko PMK: Korban Gempa Pasaman Barat Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah bergerak cepat dalam menangani gempa bumi bermagnitudo 6.1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah bergerak cepat dalam menangani gempa bumi bermagnitudo 6.1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Muhadjir mengatakan korban menjadi prioritas dalam penanganan bencana.
"Kondisi kerusakan saat ini sedang didata, dan sesuai dengan standar penanganan bencana yang pertama-tama harus ditangani adalah korban. Baik korban yang hidup ataupun yang meninggal," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).
Saat ini, kata Muhadjir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi.
Baca juga: Gempa Pasaman, Rezka Oktoberia: Banyak Warga yang Belum Menerima Bantuan
Dirinya mengatakan, saat ini pemerintah fokus memprioritaskan penanganan korban cedera, korban pengungsi rentan (perempuan, anak, lansia, disabilitas) dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok pengungsi.
Menurutnya, saat ini yang menjadi kebutuhan mendesak bagi korban pengungsi adalah kebutuhan pakaian, kebutuhan sanitasi, dan tempat tinggal sementara berupa tenda pengungsian.
"Terutama pakaian yang dibutuhkan mereka rentan misalnya kebutuhan pakaian wanita, anak-anak itu harus diutamakan," ujarnya.
Lebih lanjut, kebutuhan hunian sementara untuk pengungsi juga sangat mendesak untuk dipenuhi.
Hal itu lantaran jumlah pengungsi semakin bertambah tetapi kesediaan hunian sementara terbatas.
"Saya sudah meminta kepada kepala BNPB untuk segera mensuplai kebutuhan tenda untuk hunian sementara pengungsi itu," imbuh Menko PMK.
Sebagai informasi, gempa bumi bermagnitudo 6.1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang terjadi pada Jumat (27/2) pagi hari telah menimbulkan kerusakan dan memakan korban jiwa.
Gempa bumi yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga dirasakan di Kabupaten Pasaman, Lima Puluh Kota, dan Agam. Gempa bumi susulan juga terus menerus terjadi hingga hari ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.