Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan MPR: Implementasikan Nilai-nilai Kebangsaan dalam Tindakan Keseharian

Bahwa keragaman itu memperkaya dan merupakan anugerah mesti terealisasi dalam cara hidup berbangsa dan bernegara.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pimpinan MPR: Implementasikan Nilai-nilai Kebangsaan dalam Tindakan Keseharian
MPR RI
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat 

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengungkapkan, berdirinya bangsa Indonesia banyak diwarnai dengan sikap legowo dari para pendiri bangsa saat menentukan nilai-nilai yang menjadi dasar pembangunan bangsa ketika menetapkan ideologi negara.

Namun saat ini kondisi keberagaman yang kita miliki, ujar Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, seringkali dibenturkan pada aktivitas politik terutama saat masuk agenda politik lima tahunan.

Sehingga, ujar Cak Nanto, setiap lima tahun pemahaman kita pada nilai-nilai keberagaman yang kita miliki mulai dari nol lagi.

"Kita masih banyak pekerjaan rumah untuk merealisasikan Indonesia Emas 2045, karena masih banyak kegagapan yang terjadi dalam menghadapi berbagai perbedaan," ujar Cak Nanto.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Willy Aditya mengungkapkan bahwa Indonesia terbentuk dari kumpulan bangsa-bangsa yang menjadi satu negara.

Kondisi tersebut, ujar Willy, sangat rentan sehingga tidak mudah menghadapi realita yang ada seperti saat ini.

Founder & CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengungkapkan hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik pada 2020 menunjukkan populasi penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda, gen Z, dan millenial.

Berita Rekomendasi

Sehingga, jelas Hasanuddin, potensi terjadinya gap antargenerasi terhadap sejumlah isu sangat besar.

Akibatnya, tambah Hasanuddin, keberagaman yang kita miliki saat ini bukan hanya dari sisi etnik dan agama, tetapi juga gap antargenerasi.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Hasanuddin menyarankan untuk dimulai dari sektor pendidikan dengan menghidupkan kembali forum-forum diskusi lintas keilmuan dan menghadirkan literasi keagamaan yang lebih beragam.

Selain itu, tambahnya, manajemen lembaga pendidikan harus menunjukkan kepedulian dan keberpihakan dalam mengatasi intoleransi.

Anggota Dewan Redaksi Media Group, Abdul Kohar mengungkapkan indeks kemajuan sosial Indonesia terhadap toleransi saat ini berada di angka 35,47% dari skala 0-100%, skala 0% untuk tidak toleransi dan 100% untuk sangat toleransi.

Menurut Abdul Kohar, kondisi yang kita hadapi saat ini masih membutuhkan upaya ekstra dari semua pihak dengan berkolaborasi untuk melahirkan kembali nilai-nilai toleransi, di tengah perkembangan teknologi informasi dan media yang sangat complicated. *

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas