TNI Beberkan Kekejaman KST Terhadap Warga Sipil dan Aparat di Papua Sejak 2018 Hingga 2022
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengungkap kekejaman gerombolan Kriminal Separatis Teroris (KST) terhadap warga sipil dan aparat
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengungkap kekejaman gerombolan Kriminal Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga sipil dan aparat di Papua sejak 2018 hingga saat ini.
Kolonel Aqsha pun mengungkapkan rentetan aksi yang dilakukan KST atau KKB dari tahun 2018 hingga 2022 yang sudah merenggut banyak korban jiwa serta kerugian materi dari masyarakat dan aparat.
Berikut catatan kejahatan yang dilakukan KST atau KKB dalam kurun waktu 2018-2022:
- Tanggal 16 Febuari 2018, KST menembak Mobil LWB di Mil 61 Timika yang mengakibatkan 1 Karyawan PT KPI Luka luka.
- Tanggal 22 Maret 2018, KST menembak Pesawat Dimonim Air di Bandar Udara Kenyam, Kabupaten Nduga yang menyebabkan 1 orang Co Pilot mengalami luka-luka.
- Tanggal 24 Maret 2018, KST melakukan pembakaran terhadap bangunan sekolah SD, SMP, dan Rumah Sakit di Banti. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 13 April 2018 KST menyandera, merampok dan memperkosa guru di Arwanop Tembagapura. Dalam kejadian tersebut 8 orang guru menjadi korban penganiayaan.
- Tanggal 25 Juni 2018, KST menembak Pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kab Nduga yang mengakibatkan 1 orang Pilot mengalami kuka, 3 orang meninggal, dan 1 anak luka bacok.
- Tanggal 2 November 2018, KST melakukan penembakan terhadap warga sipil di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Kab Lanny Jaya yang mengakibatkan 1 orang tukang ojek meninggal dunia
- Tanggal 12 Nov 2018, KST kembali menyerang tukang ojek di Kampung Yiwili, Distrik Wiringgambut, Kabupaten Lanny Jaya yang mengakibatkan 1 orang tukang ojek terluka.
- Tanggal 1 sampai dengan 6 Desember 2018, KST membantai Pekerja Istaka Karya (Pekerja Proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak) di Jalan Trans Papua Distrik Yigi, Kab Nduga dan menyerang Pos TNI di Mbua. Peristiwa tersebut mengakibatkan 15 orang sipil meninggal dunia, 1 selamat, 3 terluka tembak, serta 1 Prajurit TNI gugur dan 1 terluka.
Baca juga: PTT Catat 174 Aksi Perusakan Fasilitas Palapa Ring Timur di Papua & Papua Barat oleh KKB
- Tanggal 28 Januari 2019, KST menyerang dan menembak Rombongan Bupati Nduga di di Mapenduma.
- Tanggal 6 Februari 2020, KST membakar kios warga dan alat berat Distrik Sugapa Intan Jaya.
- Tanggal 27 Maret 2020, KST menyerang Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa Intan Jaya. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 19 Mei 2020, KST menyerang Prajurit TNI di Kampung Mbamogo Distrik Homeo Intan Jaya. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 22 Mei 2020, KST menembak petugas medis yang akan melaksanakan tugas mensosialisasikan Covid-19 di Distrik Wandai Intan Jaya.
- Tanggal 29 Mei 2020, KST menembak masyarakat sipil tidak berdosa di Magataga tanpa sebab.
- Tanggal 15 Agustus 2020, KST menembak tukang ojek di Intan Jaya tanpa sebab.
- Tanggal 18 Agustus 2020, KST membakar alat berat di Intan Jaya yang mengakibatkan sejumlah eskavator terbakar.
- Tanggal 14 September 2020, KST menembak 2 tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya tanpa sebab.
- Tanggal 17 September 2020, KST melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
- Tanggal 18 September 2020, KST menembak pesawat di Kabupaten Intan Jaya.
- Tanggal 8 April 2021, KST pimpinan Nau Waker membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kab. Puncak, Provinsi Papua. Aksi teror dilakukan sore hari setelah pada paginya mereka menembak mati seorang guru SD.
- Tanggal 17 April 2021, KST memperkosa belasan gadis di Beoga Kabupaten Puncak.
- Tanggal 4 Juni 2021, KST menembak mati 5 Warga Puncak di antaranya Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan), dan Nelius Kogoya di Kabupaten Puncak.
Baca juga: TNI-Polri Gelar Rapat Rencana Evakuasi 8 Jenazah Karyawan PT PTT yang Dibunuh KST di Papua
- Tanggal 2 September 2021, KST membunuh dua pekerja yang sedang membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
- Tanggal 15 September 2021, KST menganiaya 6 tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang yang mengakibatkan 4 orang di antaranya luka-luka, 1 orang tewas, dan 1 dinyatakan hilang.
- Pada Januari 2022, KST kembali menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan luka tembak di paha kanan tembus ke belakang.
- Tanggal 19 Februari 2022, KST menembak anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kab Puncak yang mengakibatkan Praka Firmasnyah tertembak dan luka dibagian bahu, serta penembakan karyawan PT Martha Tunggal Teknik (MTT) yang mengakibatkan 1 orang tertembak di bagian ketiak.
Baca juga: Polisi Sebut Nau Waker Jadi Otak di Balik Serangan KKB yang Tewaskan 8 Pekerja PT PTT di Beoga Papua
- Tanggal 20 Februari 2022, KST membakar pemukiman penduduk tidak berdosa di Distrik Omukia Kabupaten Puncak saat berlangsungnya kegiatan Ibadah Minggu.
- Tanggal 2 Maret 2022, KST membantai 8 karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) di Kampung Beoga, Distrik Ilaga, Kab. Puncak.
- Tanggal 3 Maret 2022, KST menyerang dan menembak aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak yang sedang memperbaiki saluran air hingga mengakibatkan Prajurit TNI Pratu Heriyanto tertembak di bagian leher.
"Pelanggaran HAM berat terus dilakukan oleh KST, kekejaman selama awal tahun 2022 dijadikan pembenaran oleh KST dengan kedok berjuang untuk tujuan mulia dan dendam yang tidak masuk akal di luar nalar. Nyawa begitu mudah dihilangkan, perbuatan ini sejak dulu dilakukan, bahkan dengan bangganya memamerkan kekejamannya," kata Aqsha dalam keterangan resmi pada Jumat (4/3/2022).
Ia mengatakan, aksi teror bahkan pelecehan dan pemerkosaan pun dilakukan kepada warga masyarakat sipil yang tidak berdosa dilakukan oleh KST tanpa memikirkan dampak psikologis dan masa depan korbannya.
Selain itu, aksi kebrutalan KST tersebut belum lagi mengakibatkan korban dari aparat keamanan TNI-Polri yang sedang melaksanakan tugas mengabdi untuk rakyat Papua di wilayah Papua.
Rangkaian kekejaman yang dilakukan oleh KST di wilayah Papua, kata dia, menjadi buah bibir seluruh masyarakat, karena telah mengabaikan kasih Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia.
Ia pun mengimbau agar mereka sadar dan insaf atas perbuatan yang telah dilakukan selama ini.
"Para tokoh dan semua elemen masyarakat berharap kepada gerombolan KST agar sadar dan insaf menjalani kehidupan beragama, hidup dengan kasih cinta damai tanpa kekerasan, hidup dengan aman dan nyaman, membangun Papua secara humanis untuk kesejahteraan seluruh masyarakat yang berada di wilayah Papua," kata Aqsha.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.