Soal Wacana Penundaan Pemilu, Jusuf Kalla: Itu Tak Sesuai Konstitusi, Sebagian Besar Tak Setuju
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla angkat bicara soal isu penundaan pemilu yang saat ini ramai diperbincangkan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
"Nasib wacana tersebut akan acak-acakan, karena operasi yang ketahuan. Selain partai-partai koalisi menolak, rakyat juga akan menolak," kata Ujang saat dihubungi Tribun, Jumat (4/3/2022).
Ujang menegaskan, penundaan Pemilu yang skenarionya memperpanjang masa jabatan presiden itu bukan keinginan rakyat.
Baca juga: Isu Penundaan Pemilu, PRIMA Minta Presiden Jokowi Segera Bersikap
Maka, lanjut Ujang, partai-partai pun akan menolak, karena takut tak didukung rakyat.
"Nasib wacana tersebut juga akan menguap bersama dengan penolakan dari internal partai koalisi Joko Widodo sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Ujang mengatakan apa pun cara dan usaha untuk memperpanjang masa jabatan presiden, adalah upaya kudeta terhadap konstitusi. Oleh karena itu, harus ditolak dan dilawan.
"Legitimasi Jokowi sebagai presiden memiliki batas waktu. Dan waktunya akan habis di Oktober 2024. Melebihi batas itu, rakyat berhak untuk menolak, melawan, bahkan menurunkannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/chaerul umam)