Ragam Pernyataan Jokowi soal Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden: Dijerumuskan & Tak Berminat
Berikut ragam ungkapan Jokowi terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden yaitu dari merasa dijerumuskan hingga tegaskan tidak berminat.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wacana perpanjangan masa jabatan presiden tidak hanya digaungkan kali ini saja.
Terkait wacana tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali angkat bicara.
Terakhir, Jokowi mengatakan dirinya akan patuh dan taat pada konstitusi UUD 1945.
Diberitakan Tribunnews, presiden menyebut tak bisa melarang berbagai pendapat soal penundaan Pemilu.
Baca juga: Ahli Hukum Tata Negara Sebut Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bisa Mengarah ke Sistem Otoriter
Baca juga: Elite Parpol Jangan Memantik Kontroversi dan Pembelahan Lebih Tajam Soal Masa Jabatan Presiden
Usulan itu, menurut Jokowi, adalah bagian dari demokrasi.
“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi,” katanya pada Jumat (4/3/2022) di Istana Bogor.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat.”
“Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” imbuhnya.
Selain pernyataan tersebut, Jokowi juga pernah angkat bicara sebelumnya terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Adapun ungkapan Jokowi yang telah Tribunnews rangkum adalah sebagai berikut:
Menganggap Dijerumuskan
Sebelumnya, Jokowi pernah mengungkapkan terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang diusulkan pada tahun 2019.
Artikel Tribunnews menuliskan, Jokowi menyatakan menolak dan merasa curiga terhadap pihak yang mengusulkan di mana menurutnya, wacana tersebut ingin menjerumuskannya.
Selain itu, pada saat itu, adapula wacana presiden dipilih oleh MPR.