Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK 3 Ketua Umum Parpol yang Lontarkan Usul Pemilu 2024 Ditunda: PKB, Golkar, dan PAN

Inilah sosok tiga ketua umum partai politik (parpol) yang melontarkan dan mendukung usul Pemilu 2024 ditunda. Mereka adalah ketum PKB, Golkar, dan PAN

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in SOSOK 3 Ketua Umum Parpol yang Lontarkan Usul Pemilu 2024 Ditunda: PKB, Golkar, dan PAN
TRIBUNNEWS.COM
Dari kiri ke kanan: Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar. Inilah sosok tiga ketua umum partai politik (parpol) yang melontarkan dan mendukung usul Pemilu 2024 ditunda. Mereka adalah ketum PKB, Golkar, dan PAN. 

Selain Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin juga pernah menjadi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2018-2019.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhaimin juga ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).

Pada Pilpres 2019, Muhaimin pernah mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi.

Bahkan ia sempat meresmikan Posko JOIN, akronim dari Joko Widodo-Muhaimin, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).

Muhaimin juga memberikan pernyataan tegas siap mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Namun ia harus gigit jari karena Jokowi akhirnya memilih KH Maruf Amin.

Nah, pada Pilpres 2024, Muhaimin secara terang-terangan menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Sementara itu, di satu sisi, ia justru mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Kompas.com, Muhaimin mengusulkan Pemilu 2024 ditunda setelah mengaku mendengar masukan dari para pengusaha, pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga analis ekonomi.

"Dari semua (masukan) itu saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Muhaimin dalam keterangan persnya, Rabu (23/2/2022).

Menurut Muhaimin, usulan tersebut muncul karena dia tidak ingin ekonomi Indonesia mengalami pembekuan setelah dua tahun stagnan akibat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, akan ada banyak momentum untuk memulihkan ekonomi selama 2022-2023. Sementara, gelaran pemilu ia nilai bisa mengganggu prospek ekonomi.

Alasan lain untuk menunda pemilu, kata Muhaimin, mengacu pada analisis big data perbincangan di media sosial.

Dari 100 juta subyek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.

"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas