Erick Thohir Dinilai Sukses Ubah Anggapan BUMN Sapi Perah Pejabat
Erick Thohir juga dinilai berhasil mendorong pemberantasan korupsi di BUMN. Seperti kasus Asuransi Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda Indonesia.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai punya tren positif menata perusahaan pelat merah hingga mampu membantu menstabilkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Erick juga disebut mampu mengubah BUMN yang dulu dianggap sapi perah para pejabat, menjadi perusahaan publik profesional.
"Erick Thohir mampu mengubah BUMN dari yang dulunya kerap dianggap sebagai sapi perah atau ATM bagi para pejabat, menjadi perusahaan publik yang profesional," kata Ketua Pengarah Organisasi Relawan Sedulur Eksponen Rakyat Indonesia Cinta Kebangsaan (ERICK) Dhany Syafrudin Nawawi dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Masuk Menteri Populer Versi Survei IPO, Erick Thohir Dinilai Miliki Program Konkret
"Bahkan, Erick Thohir mampu mengubah tradisi BUMN yang selalu merugi menjadi untung besar dan meningkat setiap tahunnya. Ini belum pernah bisa dilakukan pejabat-pejabat sebelumnya," lanjutnya.
Sepak terjang Erick Thohir mengelola BUMN kata Nawawi, bisa dilihat dari profit perusahaan dan bank BUMN yang mencetak laba Rp 90 triliun pada tahun 2021. Meningkat dari sebelumnya yang hanya Rp13 triliun.
Selain itu Erick Thohir juga dinilai berhasil mendorong pemberantasan korupsi di BUMN. Seperti kasus Asuransi Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda Indonesia.
"Ini merupakan bukti kapabilitas dan kualitas cemerlang Erick Thohir yang patut diapresiasi," ujar dia.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikas Sedulur ERICK, Togi Asman menjelaskan banyak masyarakat yang mendukung penuh Menteri BUMN tersebut maju Pilpres 2024 meneruskan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bahkan rencananya, Sedulur ERICK akan mendeklarasikan dukungan terhadap Erick Thohir maju Pilpres 2024 pada akhir Maret ini.
"Kami telah memiliki kepengurusan di 34 provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia," terang Togi.