Desak Wacana Penundaan Pemilu Disetop, Amien Rais: DPR dan MPR Sudah Jadi Yes Man dan Yes Woman
Amien Rais mendesak agar wacana penundaan pemilu agar dihentikan. Menurutnya, DPR dan MPR telah menjadi sosok yang patuh atas kemauan pemerintah.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Desakan untuk menyetop wacana penundaan Pemilu 2024 dinyatakan oleh Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.
Pernyataan Amien tersebut dikatakan pada diskusi virtual dengan DPD RI bertajuk “Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia, Senin (14/3/2022).
Dikutip dari YouTube Kabar Senator, Amien menyatakan isu penundaan pemilu merupakan penghinaan terhadap konstitusi sekaligus bentuk makar.
“Di samping itu menghina konstitusi, tapi juga merupakan makar juga terhadap konstitusi.”
“Tapi, lepas dari itu, juga betul menghina kecerdasan akal manusia sehat,” ujar Amien.
Baca juga: Singgung Wacana Penundaan Pemilu, LaNyalla: Hegemoni Parpol Begitu Besar Tentukan Arah Bangsa
Baca juga: Amien Rais: Saya Gagal Paham Soal Penundaan Pemilu, Itu Menghina Akal Cerdas Manusia
Dirinya juga mengungkapkan, jika tidak ada yang berinisiatif untuk menghentikan wacana tersebut maka menurutnya, seluruh pihak memang mengizinkan terwujudnya penundaan pemilu dan merupakan bentuk “bunuh diri nasional”.
“Kalau kita hanya diam, kita telah melakukan sebuah bunuh diri nasional,” tambahnya.
Selanjutnya, mantan Ketua MPR itu juga menyatakan kekhawatiran karena menurutnya dimungkinkan wacana penundaan pemilu ini dapat terwujud.
Karena, kata Amien, DPR dan MPR saat ini seakan tunduk pada keinginan pemerintah.
“Hampir semua anggotanya (DPR dan MPR) menjadi Yes Man dan Yes Woman pada apa saja yang diinginkan Pak Jokowi.”
“Rezim Jokowi berhasil melakukan political buying yang nyaris sempurna,” jelasnya.
Sehingga, menurutnya, hanya DPD yang saat ini menjadi harapan dalam rangka penolakan dan penghentian wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan.
Lalu, pada diskusi itu, Amien meminta kepada Ketua DPD RI, La Nyala Mattalitti membuat DPD sebagai penyeimbang.
“DPD masih merupakan harapan kita. Jadi counter balance dari tetangga sebelah itu yang semuanya, sebagian besar sudah menjadi Yes Man Yes Woman,” minta Amien.