Gus Muhaimin Berharap NU dan PKB Tak Hanya Jadi Follower Tapi Penentu Masa Depan Bangsa
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar diminta untuk menerima mandat maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Halaqah para ibu nyai se-Jawa Tengah meminta Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk menerima mandat maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, forum tersebut juga mengajak para Bu Nyai se-Jateng dan se-Indonesia untuk terus bergerak berikhtiar dengan menyumbang 10.000, 20.000, 30.000 suara dan seterusnya.
Serta melangitkan doa-doa bagi Gus Muhaimin Iskandar agar menjadi Presiden RI 2024.
Baca juga: Pengamat: Unggul di Berbagai Survei Bukti Prabowo Dianggap Masyarakat Pantas Gantikan Jokowi
Dalam kontestasi politik, Gus Muhaimin mengingatkan bahwa siapa pun yang bersama PKB dan NU, Insya Allah akan menang. Tahun 2024 mendatang, NU tidak hanya akan menjadi penentu saja, tapi sebagai pemegang kunci kemenangan.
“Saya tidak ingin menjadi kunci. Kita harus berpikir bahwa 2024, PKB, NU, ahlussunnah wal jamaah menjadi pemegang kunci kemenangan,” tegas Gus Muhaimin, dalam Halaqoh Kebangsaan Bu Nyai Se-Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022).
Dengan posisi tersebut, Muhaimin mengajak baik NU maupun PKB agar tidak sekadar menjadi follower atau pendorong saja.
Tetap berbuat lebih dengan menjadi penentu arah masa depan.
Baca juga: AHY: Wacana Penundaan Pemilu Pemufakatan Jahat untuk Langgengkan Kekuasaan
Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR ini kemudian memaparkan bagaimana NU berperan besar dalam memperjuangkan NKRI sejak pra kemerdekaan hingga saat ini.
Pada zaman penjajah dahulu, merupakan masa-masa yang sulit bagi pondok pesantren untuk terus berkiprah mengibarkan panji-panji kemerdekaan Indonesia.
Namun berkat kegigihan para kiai dan juga ibu nyai, Indonesia mampu berdiri tegak dan meraih kemerdekaannya pada 1945.
"Kemudian, lanjutnya, NU juga mampu melewati zaman orde lama, orde baru, hingga reformasi. Bahkan di bawah kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), NU mampu memimpin demokrasi dan melahirkan reformasi.
Pada masa Orde Baru demokrasi tidak dikenal di Indonesia, namun di bawah kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid mampu memimpin demokrasi dan melahirkan era reformasi hingga bisa kita nikmati sampai saat ini.