Mendag Sebut Invasi Rusia pada Ukraina Turut Jadi Penyebab Naiknya Harga dan Langkanya Minyak Goreng
Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi angkat bicara terkait masalah kenaikan harga minyak goreng di Indonesia.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan terbaru mengenai krisis minyak goreng yang melanda seluruh wilayah Indonesia sejak beberapa pekan lalu.
Airlangga menyampaikan dua hal. Pertama, dia memastikan bahwa minyak goreng murah yang disubsidi oleh pemerintah sudah kembali tersedia di pasar.
"Minyak goreng murah telah tersedia dan konsumen bisa membelinya di pasar-pasar tradisional," ujar Airlangga dalam video yang diterima, Kamis (17/3/2022).
Pengumuman kedua, ditujukan kepada konsumen yang siap membayar harga lebih tinggi demi minyak goreng dengan kualitas lebih baik.
Baca juga: Politikus PKS Sebut Pemerintah Lemah karena Serahkan Harga Minyak Goreng kepada Mekanisme Pasar
Airlangga juga memastikan bahwa minyak goreng premium ini sudah bisa dibeli masyarakat.
"Konsumen yang menginginkan minyak goreng dalam paket premium dapat membeli di pasar modern," tutup ketua umum Partai Golkar itu.
Seperti diketahui, pemerintah telah menghapus kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng.
Kebijakan pengaturan harga tersebut dianggap sebagai biang kerok hilangnya minyak goreng dari pasaran beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kembali Mahal Pasokan Langsung Melimpah, Apa Kata YLKI dan Ekonom?
Sebagai gantinya, pemerintah menggelontorkan subsidi Rp 14 ribu untuk minyak goreng curah.
Sedangkan untuk penentuan harga minyak goreng premium atau kemasan, pemerintah tidak ikut campur.
"Harga minyak goreng kemasan (premium) menyesuaikan keekonomian, dan berharap minyak akan tersedia baik di pasar modern maupun pasar tradisional," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dennis Destryawan)