Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Pelaku UMKM di Bali, KSP Moeldoko: Jangan Berpikir ''Flat'' Nanti Ketinggalan

Kepala Staf Kepresidenan RI mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat lompatan dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bertemu Pelaku UMKM di Bali, KSP Moeldoko: Jangan Berpikir ''Flat'' Nanti Ketinggalan
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ilustrasi pelaku UMKM di daerah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan RI mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat lompatan dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Menurutnya, kerja keras tersebut dibutuhkan agar bisa berkompetisi di pasar global, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

"Jangan berpikir flat (datar). Nanti ketinggalan. Pandemi Covid-19 sudah memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan inovasi dan tidak hanya mengandalkan pada satu komoditi saja," kata Moeldoko, saat bertemu pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu (19/3/2022).

Mengutip data Bank Indonesia (BI) Bali, Moeldoko mengungkapkan, 87,5 persen UMKM di Bali terdampak krisis akibat pandemi COVID19.

Sementara 12,5 persen mampu bertahan dan beradaptasi, bahkan berkembang.

Masih terkait data tersebut, Moeldolo menyebut, UMKM yang bertahan di masa pandemi, karena menggunakan pemasaran secara digital dan melakukan penambahan produk.

"Ini yang saya maksud dengan melakukan lompatan," kata Moeldoko.

Baca juga: Platform Crowdfunding Udana Alokasikan Dana Rp 40 Miliar untuk Kembangkan 20 UMKM

Berita Rekomendasi

Moeldoko menegaskan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong ekosistem digital guna meningkatkan akses pasar.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 ini juga membeberkan kondisi ekonomi global, di mana terjadi kenaikan harga barang dan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan space untuk shipment.

Menghadapi kondisi tersebut, Moeldoko memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Ia mencontohkan soal kelangkaan kontainer dan space untuk shipment.

Dia mengatakan KSP sudah mengumpulkan kementerian/lembaga dan seluruh pihak terkait untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

"Kami sudah rapat, untuk kontainer masih bisa ditangani. Tapi untuk shipment-nya sulit karena memang berkaitan dengan kebijakan berbagai negara. Situasi ini tidak gampang. Mohon dipahami. Sebab ini berkaitan dengan kondisi global. Saya harap teman-teman UMKM di sini (Bali) jangan putus semangatnya," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas