Gandeng Indolife, PPAD Laksana Tank Leopard
Dalam waktu tiga bulan, semua medan berat diterobos. Maju terus pantang mundur, dengan misi tunggal “prosperity policy”
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) laksana tank Leopard. Dalam waktu tiga bulan, semua medan berat diterobos. Maju terus pantang mundur, dengan misi tunggal “prosperity policy”.
“Kenapa pertemuan ini saya sebut mendesak, karena kita berkejaran dengan waktu. Kita tidak ingin waktu terbuang dalam wacana. Apa yang kita rancang, langsung kita wujud-nyatakan, dan ikuti dinamikanya,” ujar Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo, saat membuka zoom meeting PPAD pagi, Jumat (18/3/2022).
Zoom meeting dipimpin Sekjen PPAD, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak. Di markas PPAD, Jl Matraman Jakarta Pusat, sejumlah pengurus pusat PPAD mengikutinya secara off-line. Sementara itu, Kabid Ekonomi, Mayjen TNI Purn Wiyarto mengawali dengan paparan program-program ekonomi yang sudah dikerjakan, yang sedang dalam tahap penelitian, serta yang masih tahap perencanaan.
Sejumlah mitra PPAD hadir, termasuk mitra terbaru PPAD, yakni Indolife. PT. Indolife Pensiontama merupakan perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun yang memulai bisnisnya tahun 1991.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Yakin Semangat Pengabdian Seluruh Anggota PPAD Tak Luntur
Doni berharap, kehadiran Indolife menjadi angin segar bagi terlaksananya program-program yang dikembangkan PPAD. “Kehadiran pak Harianto menjadi angin segar bagi kita semua yang baru saja memulai sebuah program yang berhubungan dengan kesejahteraan bangsa.
Saat masih aktif, 90 persen waktu, tenaga, dan pikiran prajurit berkutat pada masalah-masalah yang berhubungan dengan keamanan dan pertahanan negara, setelah purnawirawan saatnya mengalihkan perhatian kepada isu-isu kesejahteraan, masih dalam bingkai besar kebangsaan,” ujar Doni.
Kepada Harianto, Doni menyampaikan besarnya potensi PPAD yang tersebar di seluruh bagian negeri. Mereka masih memiliki energi yang bisa digerakkan menjadi satu kekuatan ekonomi.
“Berdasar terminologi pemuda PBB, pemuda itu sampai 65 tahun. Jadi, kami ini umumnya masih pemuda, Pak Harianto,” kata Doni sambil tertawa.
Baca juga: Permudah Personel TNI AD Beli Rumah, BTN Luncurkan Layanan eTPPAD
Setelah pensiun, energinya masih sangat besar. Masih banyak yang kuat lari, kuat berenang, bahkan naik gunung. Banyak di antara purnawirawan juga memiliki pengalaman teritori, baik sebagai Dandim, Danrem, atau Pangdam.
Belum lagi penugasan-penugasan di luar institusi militer sebagai atasr pertahanan atau bekerja di sejumlah kementerian/lembaga negara lain.
Karenanya, para purnawirawan juga memiliki jaringan yang cukup bagus. Karenanya, banyak purnawirawan terjun di berbagai bidang pengabdian, pasca purna tugas. Ada yang fokus ke usaha, sosial, atau politik.
“Nah, PPAD fokus di bisang entrepreneurship. Mereka selama ini jalan masing-masing, coba kami galang menjadi sebuah sinergi besar,” tambahnya.
Negara kita memiliki potensi sumber daya alam (SDA) berlimpah. Jika kita mau mengulik sejarah, betapa VOC dulu menjadi kaya raya karena remah-remah dan SDA Nusantara. Kini, VOC menjelma menjadi raksasa dunia dengan asset 7,9 triliun dollar AS.
Baca juga: Kisah Taruna Doni Monardo Bertemu Pelatihnya saat di Akmil 37 Tahun Lalu
Doni menyodorkan bukti lain kejayaan VOC. Di Belanda, dan sejumlah negara Eropa, banyak dijumpai kastil, istana, dan bangunan-bangunan kuno yang menggunakan kayu balok dengan diameter yang sangat besar. Kayu-kayu itu ditengarai bukan dari Eropa, melainkan dari wilayah tropis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.