Barisan Kader Gus Dur Minta Harga Minyak Goreng Dievaluasi
Kelangkaan minyak goreng sempat dialami masyarakat Indonesia. Sekarang, stok minyak goreng melimpah namun harga menjulang tinggi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng sempat dialami masyarakat Indonesia.
Sekarang, stok minyak goreng melimpah namun harga menjulang tinggi.
DPP Barisan Kader Gus Dur angkat bicara perihal hal ini.
Sekjen DPP Barisan Kader Gus Dur Pasang Haro Rajagukguk mengatakan pihaknya menyayangkan masalah minyak goreng harus berlarut-larut.
"Bahwa situasi dan perkembangan yang sempat terjadi ditengah masyarakat khususnya menyangkut masalah minyak goreng, penyelesaiannya terlalu lama, bikin kegaduhan, keresahan dan bahkan korban," ujar Pasang Haro Rajagukguk, dalam keterangannya, Minggu (20/3/2022).
Dia turut meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat sesegera mungkin melakukan evaluasi di jajaran pemerintahan.
"Agar mengevaluasi pimpinan atau menteri yang kurang cepat dalam menyelesaikan suatu persolan yang menyangkut kebutuhan masyarakat ditengah-tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang kesulitan akibat pandemi," katanya.
Selain itu, Pasang Haro Rajagukguk menyarankan untuk menempatkan pejabat yang bisa bersikap tegas untuk menangani masalah minyak goreng.
Dia mencontohkan sosok purnawirawan jenderal bintang tiga Budi Waseso yang dinilai tegas dan berhasil memimpin Bulog.
Baca juga: Darmadi Durianto: Ibu Megawati Sedang Contohkan Kemandirian Pangan
Namun, dia tak menutup kemungkinan sosok lain yang cepat tanggap dan bertindak out of the box demi kemanusiaan, keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karenanya kami juga mendukung Pemerintah atau Presiden mengambil langkah strategis dalam penyelesaian masalah tersebut termasuk seluruh stakeholder agar dengan cepat bertindak dan penuh rasa sense of rensponsiblity," jelas Pasang Haro Rajagukguk.
"Semoga hal ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang, termasuk dikementerian lainnya," pungkasnya.