Dampak Pandemi Covid-19, Lapangan Kerja Kaum Muda Global Alami Penurunan 8,7 Persen
Ketenagakerjaan Pemuda menjadi topik utama pada talk show Y20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan pada 20 Maret 2022.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketenagakerjaan Pemuda menjadi topik utama pada talk show Y20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan pada 20 Maret 2022.
Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian Pre-Summit atau Pra-KTT Y20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan, pada 19-20 Maret 2022.
Talkshow bertema ‘Youth Social Entrepreneurship’ ini diikuti oleh sejumlah profesional yang bergerak di berbagai bidang.
Baca juga: Y20 Resmi Gelar Pra-KTT di Palembang Sumatera Selatan, Bahas Isu Ketenagakerjaan Pemuda
Mereka saling berdiskusi guna mencari solusi dalam menghadapi tantangan, serta menyelesaikan persoalan pemuda yang ada saat ini dan yang akan datang.
Senior Youth Employment Specialist International Labour Organization (ILO), Susana Puerto menyampaikan banyak tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat ini, misalnya dalam hal lapangan pekerjaan.
Berdasarkan data ILO, Susana menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan lapangan kerja kaum muda global sebesar 8,7 persen pada tahun 2020.
Dalam data itu disebutkan bahwa perempuan paling terkena dampak, terutama di negara-negara berpenghasilan menengah.
Baca juga: Y20 Gelar Pra-KTT di Palembang, Momentum Para Pemuda Berpikir Perubahan Nyata dan Kontinuitas
Meski demikian, dia meyakini bahwa tantangan itu bisa dilewati jika ada kolaborasi dan keseriusan.
Misalnya, dia berkata dengan mendorong adanya kebijakan baru yang bisa mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta mendorong kewirausahaan.
“Selain itu, perlunya program yang responsif gender dan ditargetkan untuk kaum muda, termasuk program pasar tenaga kerja aktif (termasuk program promosi kewirausahaan), sebagai bagian dari kebijakan ketenagakerjaan nasional,” ujar Susana dalam keterangan yang diterima Senin (21/3/2022).
Di sisi lain, Director and Chief Risk & Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto menuturkan pandemi sangat berdampak pada UMKM, khususnya perempuan yang bergerak di sektor itu.
Pasalnya, dia mengatakan lockdown atau pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19 membuat transaksi tatap muka yang menjadi sumber pendapatan UMKM menjadi tidak berjalan.
Akan tetapi, dia menyebut kehadiran fintech selama pandemi berperan dalam memulihkan UMKM.
Selain itu, keberadaan bantuan dari pemerintah juga berperan penting dalam mempercepat pemulihan UMKM.
Baca juga: KTT Y20 Resmi Dimulai, Ini Pesan Menko Airlangga dan Menpora Zainudin Amali