Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Untuk Mengurangi 'Goreng-gorengan' Politik, Sebaiknya Goreng Santan Jadi Minyak Untuk Rakyat

Untuk mengurangi goreng-gorengan di politik, sebaiknya kita menggoreng santan untuk menjadi minyak yang berguna bagi kebutuhan rakyat

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Untuk Mengurangi 'Goreng-gorengan' Politik, Sebaiknya Goreng Santan Jadi Minyak Untuk Rakyat
Ist
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mencoba langsung membuat minyak kelapa dalam acara demo memasak makanan tanpa minyak goreng di Halaman Gedung Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto terlihat terjun langsung dalam pembuatan minyak kelapa.

Hal itu dilakukannya dalam acara demo masak tanpa minyak goreng di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Hasto yang didampingi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Wiryanti Sukamdani ikut demo cara memasak kelapa dari bahan kelapa.

Di sana, ia menunjukkan cara membuat minyak dari kelapa.

Dimana, minyak tersebut dibuat dari air parutan kelapa. Hasil santannya disangrai langsung di atas wajan sampai menjadi minyak.

Bau harum pun tercium saat Hasto mulai mengaduk olahan minyak kelapa tersebut.

Dalam kesempatan itu, Hasto pun mengajak semua pihak untuk mencoba menggoreng santan kelapa itu untuk menjadi minyak.

BERITA REKOMENDASI

Hasto pun berkelakar, hal ini untuk mengurangi gorengan politik.

Baca juga: Gelar Demo Memasak Tanpa Minyak, PDIP Ingin Tegaskan Banyak Alternatif Cara Memasak

"Untuk mengurangi goreng-gorengan di politik, sebaiknya kita menggoreng santan untuk menjadi minyak yang berguna bagi kebutuhan rakyat," kata Hasto.

Hasto pun berkisah masa kecilnya ketika tinggal di desa.

Dimana, para ibu-ibu ketika ada hajatan berkumpul untuk membuat minyak dari kelapa. Dengan begitu, Desa menjadi berdikari.

"Dari sinilah desa itu berdikari, karena gotong royong ibu-ibu yang menyiapkan makanan yang diperlukan, baik itu supportingnya seperti minyak goreng, maupun kebutuhan pokoknya," ucapnya.

"Misalnya lemper, tape ketan, kalau minyak itu dibuat H-7 sebelum hajat, tapi ketan itu dibuat pada H-4, sehingga semuanya berproses sebagai bentuk gotong royong sehingga desa itu bisa berdikari dalam mencukupi kebutuhan pangan dan ini jauh lebih sehat," tutup Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas