Bamsoet Dorong Mahasiswa Kembangkan Jiwa Entrepreneurship
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong mahasiswa mengembangkan jiwa pengusaha atau entrepreneurship.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong mahasiswa mengembangkan jiwa pengusaha atau entrepreneurship.
Merujuk hasil penelitian Richard Andrew menunjukkan 40,6 persen kendala mahasiswa dalam melakukan wirausaha adalah tidak adanya modal.
Sebanyak 34,4 persen tidak ada keberanian untuk mengambil resiko, serta 9,4 persen merasa tidak mempunyai jiwa wirausaha, lainnya disebabkan tidak adanya partner dan situasi yang belum memungkinkan.
Namun, menurut Bamsoet hasil penelitian tersebut sangat bisa dipatahkan.
Hal itu disampaikan Bamsoet saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Universitas Terbuka, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Gelar Kuliah Umum UT Bersama Bams, Bamsoet Dorong Mahasiswa Kembangkan Jiwa Entrepreneurship
"Sebagai contoh, pada saat menjadi mahasiswa di Universitas Jayabaya, tanpa modal saya bisa memulai usaha menjual pisang goreng hingga kaos dengan keuntungan yang lumayan," kata Bamsoet.
"Saat menjadi wartawan dan meliput pembukaan pasar induk Kramat Jati, saya mengetahui dari pedagang bahwa mereka mengambil barang dari Bekasi. Lantas saya menawarkan diri untuk menjadi pemasok mereka. Para pedagang menyetujui sepanjang harganya lebih murah atau sama dari pemasok lainnya. Dengan menyewa kendaraan pick up, setiap pagi dini hari saya bolak-balik dari Bekasi ke Pasar Induk. Keuntungan yang didapat sangat lumayan," lanjutnya.
Bamsoet menjelaskan, pada saat ini sudah cukup banyak kisah sukses mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, baik dari program pemerintah atau perguruan tinggi.
Dia mencontohkan, Faizal Hidayat mahasiswa asal Kabupaten Brebes yang lulus dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan studi Teknik Elektro pada tahun 2013 dengan modal Rp 1,3 juta untuk menyewa sebuah kios yang akan dijadikan kafe, dan pada tahun 2017 sudah mencapai 20 outlet dengan omzet Rp 400 juta.
Baca juga: Bamsoet Resmikan Soft Opening Lounge in The Sky Indonesia: Tempat Hangout Baru di Jakarta
"Samsul Arifin, seorang pedagang sayur di Pasar Blok A Jakarta Selatan. Saat berusia 20 tahun, dengan modal Rp 1 juta saja kini omzetnya mencapai Rp 185 juta perbulan. Hingga saat ini, Samsul menjalankan bisnisnya dibantu oleh 5 orang karyawan. Dengan ketekunannya, bisnisnya kini tidak hanya mampu membiayai kuliahnya saja, namun kini dia telah mampu pula membeli mobil, motor, tanah, dan membangunkan rumah untuk ibunya tercinta," ujarnya.
Bamsoet mencontohkan juga Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Mikhael Gaery Undarsa, dan Natali Ardianto mendirikan situs booking pesawat, hotel, kereta api, dan event Tiket.com saat mereka berusia antara 22 hingga 26 tahun pada Agustus 2011 silam.
"Salah satu merek sepatu terkenal juga dirintis sejak masih mengikuti perkuliahan di kampus. Yukka Harlanda dan Putera Dwi Kurnia berhasil membangun Brodo Footwear semenjak masih kuliah. Kisah sukses tersebut dimulai dari pencarian sepatu yang murah untuk kalangan mahasiswa," katanya.
Lebih lanjut, Bamsoet menekankan, berbagai kisah sukses diatas harus menjadi inspirasi dan pembangkit motivasi bagi generasi muda untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan memulai berwirausaha.
Selain faktor internal dari dalam diri tiap individu untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan peran universitas dalam memotivasi dan memberikan ilmu penunjang praktik kewirausahaan, tentunya ada peranan pemerintah dalam mendorong ekosistem entrepreneurship agar berkembang di Indonesia.
"Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga terus memberikan berbagai fasilitas. Antara lain melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024, yang menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan dalam melakukan Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang ditetapkan untuk periode tahun 2021-2024," katanya.
"Kemudahan tersebut mencakup pendaftaran perizinan secara elektronik, fasilitasi standardisasi dan sertifikasi dalam negeri dan untuk ekspor, akses pembiayaan dan penjaminan, dan pengutamaan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta pengutamaan dalam akses pasar digital Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," pungkasnya.