Menko PMK Minta Perpustakaan Dorong Pembaca Mampu Hasilkan Karya
Muhadjir Effendy meminta perpustakaan mendorong para pembaca untuk mampu menghasilkan karya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta perpustakaan mendorong para pembaca untuk mampu menghasilkan karya.
Para pustawakan, menurut Muhadjir, bukan hanya bertugas mendorong orang untuk membaca.
"Jadi tugas perpustakaan itu bukan sekedar mendorong orang baca, tapi setelah baca dia kemudian bisa mereproduksi dan menghasilkan karya," ujar Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
"Jadi tujuan akhir dari pustakawan itu adalah membikin orang berkarya, berproduksi bukan hanya membaca," tambah Muhadjir.
Ukuran keberhasilan sebuah perpustakaan, menurut Muhadjir, tidak hanya dengan jumlah kunjungan.
Muhadjir mengatakan perpustakaan harus memiliki program untuk membangkitkan kreativitas dan inovasi dari para pengunjung.
Baca juga: Majukan Literasi, Perpustakaan MPR Jalin Kerja Sama Dengan Universitas Bengkulu
"Kalau ukurannya kemudian cuma, wah jumlah yang hadir, yang datang hari ini ke perpustakaan kita sudah sekian ratus orang. Itu penting, tapi bukan segalanya. Setelah baca dia ngapain, dia menghasilkan apa. Ini sudah diprogram belum oleh perpustakaan, karena kalau belum berarti ya belum berhasil," jelas Muhadjir.
Menurut Muhadjir, kunjungan orang ke perpustakaan bukan ukuran kesuksesan, karena orang yang datang belum tentu untuk membaca.
"Mungkin cuma nongkrong-nongkrong, minum kopi, kebetulan di situ disiapkan kantin perpustakaan kan," kata Muhadjir.
Baca juga: Kunjungi Perpustakaan Kota Tarakan, Senator Hasan Basri Sampaikan Pentingnya Peningkatan Minat Baca
Mantan Mendikbud ini mengatakan pustawakan dapat dikatakan sukses jika para pengunjung perpustakaan bisa mencari literatur, menelaahnya, kemudian memproduksi sebuah karya.
"Bisa dalam bentuk karya tulis baru atau karya-karya yang lain, dan itulah ukuran orang itu baca. Orang itu belajar, orang itu berpikir, tapi kalau cuma baca saja itu berarti belum," pungkas Muhadjir.
Seperti diketahui, Perpustakaan Nasional menggelar Rakornas Bidang Perpustakaan 2022 pada 29-30 Maret.
Baca juga: Oknum Guru Honorer di Banyuasin Ditangkap, Cabuli 3 Siswi di Perpustakaan Sekolah
Dalam momen Rakornas ini, seluruh insan perpustakaan dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia siap berkumpul.
Rakornas ini mengangkat tagline “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.