Wamenlu RI: Ekonomi Kreatif Tahan Dari Dampak Pandemi
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menekankan bahwa sektor ekonomi kreatif adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi tinggi dan merata.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menekankan bahwa sektor ekonomi kreatif adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi tinggi dan merata.
Pada webinar Year of Creative Economy for Sustainable Development (IYCE) tahun 2021, Rabu (30/3/2022), Wamenlu mengatakan ekonomi kreatif memiliki daya tahan terhadap dampak pandemi Covid-19.
Ia menggarisbawahi bahwa diplomasi promosi ekonomi kreatif perlu didukung dengan peningkatan daya saing produk dan jasa.
Termasuk penyiapan pelaku ekonomi kreatif Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Pandemi tidak menghalangi langkah Kementerian Luar Negeri untuk terus mempromosikan potensi ekonomi kreatif Indonesia di ranah internasional," ujarnya.
Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual (PPKKI) Kemlu mengatakan kegiatan Perwakilan RI di luar negeri terkait ekonomi kreatif bahkan intens dilakukan saat pandemi.
"Meskipun di tengah pandemi, sepanjang tahun 2020 dan 2021, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan 4 kegiatan nasional, 15 kegiatan multilateral, 2 kegiatan regional dan 145 kegiatan Perwakilan RI di luar negeri terkait ekonomi kreatif," ujarnya.
Ia berujar Kemlu akan mempublikasikan buku “Refleksi dan Pengembangan Kerja Sama Ekonomi Kreatif".
Buku ini tidak hanya ditujukan bagi acuan berbagai pemangku kepentingan, tetapi juga menjadi bagian laporan Indonesia pada UNCTAD atas pelaksanaan IYCE.
Ia mengatakan, Kemlu akan terus memfasilitasi peningkatan kiprah pelaku ekonomi kreatif Indonesia di ranah internasional, misalnya melalui business matching, pameran dan pelatihan melalui 132 Perwakilan RI di luar negeri.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyambut baik inisiatif diskusi ini dan menyampaikan rencana penyelenggaraan 3rd World Conference on Creative Economy (WCCE) bertema “Inclusively Creative: A Global Recovery".
Fokusnya yakni pada pengintegrasian sektor ekonomi kreatif sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi global.
"Indonesia akan terus memimpin pengarustamaan isu pengembangan ekonomi kreatif melalui penyelenggaraan berbagai forum internasional, termasuk WCCE, yang diharapkan tidak hanya menjadi ajang tukar pikiran, tetapi juga memberikan manfaat konkret bagi pelaku ekonomi kreatif nasional," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.