Kata Gubernur Lemhannas Tentang Perang Generasi Kelima Hingga Matra Siber dan Antariksa
Andi juga berpendapat, penggunaan kombunasi kekuatan udara, siber, dan antariksa oleh angkatan bersenjata di dunia baru akan matang setelah 2030.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Srihandriatmo Malau
Teknologi yang akan berperan pada perang masa depan tersebut, kata dia, di antaranya artificial intelligence, big data, block chain dan antariksa.
Saat ini, kata dia, sejumlah angkatan bersenjata negara lain telah mengembangkan kekuatan matranya.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Rusia, bahkan Australia, kata Andi, saat ini angkatan bersenjatanya sudah memiliki enam sampai tujuh matra.
"Banyak negara-negara utama di dunia ini sekarang angkatan bersenjatanya sudah melampaui tiga matra, sekarang banyak angkatan udara yang cyber sudah jadi matra sendiri, komandannya bintang empat. Space sudah jadi matra sendiri, komandannya bintang empat," kata dia.
Andi berpendapat saat ini Indonesia juga tengah menuju ke arah sana.
Hal tersebut, kata dia, tampak dari bagaimana masing-masing matra di TNI telah memiliki satuan siber.
Namun demikian, Indonesia belum memang belum mulai untuk merambah domain space.
"Kita belum ke sana. Mungkin itu nanti akan kita mulai pada saat nanti Indonesia merencanakan menggelar satelit-satelit pertahanan, satelit-satelit militer ke depan dimulai dari sekarang," kata dia.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.