Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bacaan Doa Qunut Subuh, Dilengkapi Tata Cara Membacanya

Berikut adalah bacaan doa Qunut Subuh dan tata cara membacanya. Artikel ini juga dilengkapi terjemahan dari doa Qunut.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Bacaan Doa Qunut Subuh, Dilengkapi Tata Cara Membacanya
Kemenag.go.id
Lafazh doa qunut nazilah. Berikut adalah bacaan doa Qunut Subuh dan tata cara membacanya. Artikel ini juga dilengkapi terjemahan dari doa Qunut. 

Dasarnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik yang berbunyi:

"Nabi Muhammad senantiasa melakukan qunut pada Sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia." (H.R. Ahmad).

Dalam pandangan ini, doa Qunut sholat subuh tergolong sebagai sunah ab’adl.

Artinya, ketika qunut subuh tidak dilakukan, ia tidak sampai membatalkan sholat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.

Namun, Qunut saat sholat subuh untuk ulama mazhab Hanbali dan Hanafi tidaklah dianjurkan.

Dasarnya adalah hadis berikut:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW. tidak berqunut saat Sholat fajar (Sholat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum." (H.R. Muslim).

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengucapkan Niat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya

Berita Rekomendasi

Tata Cara Doa Qunut Subuh

Bagi kalangan yang berpendapat doa qunut subuh adalah sunah, membaca doa ini dilakukan ketika memasuki rakaat kedua, tepat saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama dalam rakaat tersebut.

Jika dalam sholat berjamaah, imam dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibacakan imam.

Imam dianjurkan mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” dalam doa qunut sholat subuh menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.

Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin sholat, serta berdoa bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jamaah subuh yang diimaminya.

Ketika doa yang dibacakan berisi permohonan (harapan) atau permintaan, maka dianjurkan posisi telapak tangan menghadap ke atas.

Sebaliknya, jika sampai pada doa yang berisi menolak bala, maka posisi punggung tangan yang menghadap ke atas (membalikkan telapak tangan).

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Jakarta, Minggu 3 April 2022: Dilengkapi Waktu Subuh, Duha dan Magrib

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas