BEM Se-Bogor Raya Beri Waktu 3 x 24 Jam Kepada Presiden Jokowi Jawab Tuntutan Mahasiswa
Aliansi BEM Se-Bogor memberikan waktu kepada Presiden Joko Widodo 3 x 24 jam menjawab tuntutan mahasiswa.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Aliansi BEM Se-Bogor menegaskan akan terus mengawal poin-poin tuntutan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
BEM Se-Bogor Raya menggelar aksi di Istana Bogor pada , Jumat (8/4/2022).
Koordinator BEM Se-Bogor Raya Raya Rizki Nuria Sury Altar mengatakan memberikan waktu kepada Presiden Joko Widodo 3 x 24 jam menjawab tuntutan mahasiswa.
"Itu hasil nanti dengan ritme 3 x 24 jam Presiden Joko Widodo harus memberikan pernyataan resmi. Ini sebenarnya tidak ada keterangan akan turun aksi lagi. Tapi, kami mem-follow up-nya lewat secara audiensi advokasi," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com pasca unjuk rasa, Jumat (8/4/2022).
Pihak Istana Bogor sebelumnya menerima perwakilan massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa BEM Se-Bogor.
Baca juga: Deretan Demonstrasi Memprotes Kebijakan Jokowi, Hari Ini Terjadi di Bogor hingga Garut
Massa aksi yang yang sempat tertahan beberapa jam di Pintu 3 Istana Bogor, akhirnrya membubarkan diri tepat sebelum adzan Magrib berkumandang.
Dilansir dari Tribunnewsbogor, meski ditahan oleh aparat gabungan TNI-Polri para orator terus bergantian secara semangat menyampaikan orasinya.
Sampai dengan puncaknya, tuntutan dari para aliansi mahasiswa ini diterima oleh perwakilan dari Istana Bogor.
Namun, massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa itu sempat bergesekan dengan aparat gabungan karena merangsek masuk menuju areal Pintu Utama Istana Bogor
Koordinator Aliansi BEM Se- Bogor Raya Rizki Nuria Sury Altar akan terus mengawal point-point tuntutan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Diterima Perwakilan Istana Bogor, Koordinator BEM Desak Presiden Jokowi Beri Pernyataan Resmi
"Itu hasil nanti dengan ritme 3x24 jam Presiden Joko Widodo harus memberikan pernyataan resmi. Ini sebenarnya tidak ada keterangan akan turun aksi lagi. Tapi, kami mem-follow up- nya lewat secara audiensi advokasi," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com pasca unjuk rasa, Jumat (8/4/2022).
Tuntutan-tuntutan itu, kata Rizky, tidak terlepas dari koridor hasil kajian teknis yang digagas oleh aliansi BEM Se- Bogor.
Hasil kajian itu tidak terlepas dari beberapa isu Pemerintah yang sangat sekali bersimpangan dengan hati nurani masyarakat Indonesia.
"Uud terkait penundaan tiga periode yang kedua terkait harga CPO minyak goreng, BBM, sama terkait kenaikan PPN. Hasil kajian ini yang membuatnya aliansi BEM Se Bogor tapi kami membawa tagline 'Bogor Menggugat Istana'. Kajian intelektualnya dari BEM Se Bogor. Inisiatornya BEM," jelasnya.