ILUNI UI: Generasi Muda Harus Miliki Resiliensi untuk Menjadi Pemimpin Bangsa
Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian mengatakan generasi muda sebagai pemimpin bangsa pada 2045 harus memiliki resiliensi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian mengatakan generasi muda sebagai pemimpin bangsa pada 2045 harus memiliki resiliensi.
Menurutnya, ke depan begitu banyaknya tantangan yang dihadapi dengan adanya kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) akibat pandemi.
"FSC ini memberi soft skill karena kita melihat EQ menjadi sangat penting. Emosional, ketangguhan, dan ketahanan mental jadi berperan dalam menentukan sukses atau tidak dalam menghadapi tantangan yang ada," ujar Andre melalui keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).
Hal tersebut diungkapkan Andre dalam sesi Webinar Program Mentoring Future Star Corps bertajuk “Fall Seven, Rise Eight: Membangun Ketangguhan Mental Agar Konsisten Berprestasi" yang digelar Almamater Center ILUNI UI.
Sementara itu, dalam sesi Mentoring Future Star Corps, Sri Mulyani bercerita, dukungan keluarga menjadi modal penting yang membentuk pola pikirnya saat ini.
Baca juga: Beri Gelar Anggota Kehormatan, ILUNI UI: Dorong Kontribusi untuk Indonesia Bangkit
“Di sekolah kita kompetitif. Kakak saya juara, tapi saya dari SD tidak pernah juara kelas. Pada saat itu saya mungkin bisa jadi orang paling minder. Orang tua saya sangat memahami anak yang belum juara itu bukan anak yang gagal. Itu masa-masa kritikal dalam formasi kita. Jadi saya tetap merasa oke-oke aja meski nggak juara kelas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menerangkan, sikap pertama dalam menghadapi kegagalan menjadi sangat penting. Merasa kecewa dan sedih itu wajar.
Namun, jangan sampai menyiksa diri dengan berlarut-larut dan membodoh-bodohi diri sendiri.
Menurutnya lagi, dalam hidup ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan ada yang tak bisa kita kontrol. “Kalau bisa dikontrol, kita berbuat yang terbaik, mikir, minta advice sama orang lain,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: ILUNI UI: Perjanjian Bilateral FIR Strategis untuk Indonesia
Sri Mulyani pun berkata, ada kalanya kegagalan menjadi suatu keberkahan.
"Kadang kegagalan itu menjadi blessing. Perspektif memberikan wisdom. Yang tadinya kita anggap gagal, memalukan, ternyata itu adalah jalan keluar," pungkasnya.