2 Ditangkap 4 Buron, Polisi Sebut Ada Kemungkinan Jumlah Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Bertambah
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya menyebut jumlah tersangka pengeroyokan Ade Armando masih bisa bertambah.
Editor: Theresia Felisiani
Akibat pengeroyokan itu Ade mengalami pendarahan di otak belakangnya.
"Kondisinya itu hasil CT Scan tadi malam, itu menunjukan Bang Ade pendarahan di otak belakang. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi," ujar sahabat Ade, Nong Darol Mahmada di RS Siloam, Selasa (12/4).
Nong mengatakan Ade Armando dirawat di High Care Unit (HCU) dari Unit Gawat Darurat (UGD). Hingga kemarin dokter terus memantau kondisi Ade setiap dua jam sekali.
Pemantauan itu untuk mengawasi kesadaran Ade. Kondisi Ade Armando, kata Nong, sudah membaik pasca pengeroyokan itu. Meski begitu, menurut Nong, hal tersebut belum dapat menjadi patokan.
"Karena hasil CT itu masih terus menerus, hasilnya kan seperti itu, ada pendarahan. Intinya itu harus dipantau terus dirontgen pagi ini kepalanya untuk memastikan itu," tutur Nong.
Ade, kata Nong, juga mengeluhkan sakit pada hidungnya. Dokter THT telah melakukan pemeriksaan terhadap hidung Ade
. "Kemarin waktu diperiksa itu kalau hidung enggak patah. Tapi tiba-tiba dia ngerasa kayak ada sesuatu gitu. Memang harus dipantau lagi diperiksa beneran apakah ada yang serius atau nggak," ungkap Nong.
Sementara itu sejumlah kalangan mengecam pengeroyokan terhadap Ade Armando. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud meminta polisi mengusut kasus itu.
“Saya atas nama pemerintah menyayangkan apa yang menimpa saudara Ade Armando di akhir-akhir acara, di mana terjadi penganiayaan yang brutal,” ujar Mahfud dalam keterangan video, Selasa (12/4).
Mahfud sudah meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menangkap para pelaku tindak kekerasan terhadap Ade.
"Siapa pun pelakunya, apa pun motifnya, apa pun afiliasi politiknya, supaya ditindak tegas secara hukum," ujar eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Mahfud menyebut, ika tindakan kekerasan dibiarkan terus menerus, akan sangat berbahaya untuk keutuhan sebuah negara.
Hal senada dikatakan Ketua DPR Puan Maharani, Ia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap Ade Armando. "Saya mengutuk keras insiden kekerasan yang terjadi di tengah demo kemarin.
Apapun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan karena bertentangan dengan prinsip kemanusiaan," ujar Puan. "Maka untuk menjaga kewibawaan hukum, kami minta penegak hukum menyelesaikan tuntas perkara ini. Hukum tidak boleh dikangkangi oleh para pelaku kekerasan," imbuhnya.