Sindiran Aktivis 212 Soal Pengeroyokan Ade Armando: Dia Memancing Kekisruhannya Sendiri
Pengamat hukum dan Politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis, memberikan respons terkait kisruh aksi unjuk rasa di DPR RI, Senin (11/4/2022) lalu.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat hukum dan politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis, memberikan respons terkait kisruh aksi unjuk rasa di DPR RI, Senin (11/4/2022) lalu.
Dalam aksi ini, turut menjadi korban luka-luka ialah akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Diketahui, saat itu Ade mendatangi demo dengan niat untuk mendukung aksi unjuk rasa yang digelar BEM SI tersebut.
Namun, Damai menilai ia terlalu berani.
Sebab, menurutnya, Ade tergolong intelektual yang memilki banyak kasus (kasus verbal) dan sering dibicarakan publik.
Baca juga: Usai Menangkap Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, Polda Metro Jaya Banjir Karangan Bunga
Baca juga: Tiga Sosok Pelaku Pengeroyok Ade Armando Yang Sudah Ditangkap Polisi
Terlebih, pegiat sosial media itu menurutnya juga tidak memiliki kepentingan dan undangan dalam aksi ini.
"Artinya begini, seorang intelektual seperti Ade Armando yang laporannya ada sepuluh kasus, berani datang ke acara tersebut bukan sebagai undangan, itu namanya memancing."
"Memancing kekisruhannya sendiri, kenapa dia datang?"
"Jangan bicara hak kedaulatan, saya tau pasal 28 UUD 1945, undang-undang tentang kebebasan menyampaikan pendapat, undang-undang Hak Asasi Manusi, saya paham," kata Damai, dikutip dari kanal YouTube Kompas Tv, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Sosok Abdul Latip Tersangka Pengeroyok Ade Armando: Suka Ngarit dan Pernah Menikah
Damai mengatakan, harusnya Ade lebih tahu diri.
Mengingat, menurut Damai, Ade memiliki banyak kasus dan permasalahan yang justru bisa memicu adanya kericuhan.
"Permasalahannya kan dia tahu dia tersangka, banyak masih dibicarakan, ada sepuluh kasus, tersangka ini sudah tujuh tahun tidak naik-naik, kok dia datang pada momen seperti itu."
"Saya juga hadir, tapi sebagai yang bersimpati, melihat, menonton. Nah Ade armando bawa perlengkapan media dan bawa kru."
"Dan dia tahu telah makukan tindak pidana sepuluh kali melalui verbal, nah orang-orang tersebut kemungkinan ada di kelompok tersebut, dia harusnya tau diri, diam, tidak mengajak ribut emak-emak, ini malah menantang," kata Damai.