Mardani Ali Sera: Pak Jokowi Puas dengan Kinerjanya Menko Luhut
Mardani mengatakan, bahwa hal yang bisa dilakukan dalam menghalau permintaan untuk Luhut mundur dengan menghilangkan sisi kontroversinya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Panjaitan untuk mundur dari jabatannya.
Menurut Amien Rais, sebagian besar masyarakat sipil sudah tidak percaya pada Luhut Binsar Panjaitan.
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menyebut, bahwa Luhut Binsar Panjaitan merupakan sosok yang penuh dengan isu-isu kontroversial.
Namun, Presiden Jokowi, kata Mardani, puas terhadap kinerja Luhut selama ini.
"Pak Luhut kontroversi. Tapi Pak Jokowi puas dengan kinerjanya," kata Mardani saat dihubungi, Senin (18/4/2022).
Sehingga, menurut Ketua DPP PKS ini, sulit untuk mendesak Luhut mundir dari jabatannya sebagai Menko Marves.
"Susah meminta mundur Pak Luhut," sambungnya.
Baca juga: Amien Rais Desak Luhut Mundur, Golkar: Sebaiknya di Bulan Ramadan Kita Perbanyak Ibadah
Mardani mengatakan, bahwa hal yang bisa dilakukan dalam menghalau permintaan untuk Luhut mundur dengan menghilangkan sisi kontroversinya.
"Yang bisa, agar kontroversinya dihilangkan," ucap Mardani.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Panjaitan untuk mundur dari jabatannya.
Hal itu disampaikan Amien Rais saat pidato dalam rangka Milad Partai Ummat yang ke-1 di Jakarta, Minggu (17/4/2022).
"Pertama, seyogianya Pak Luhut segera mengundurkan diri. Sebagian besar masyarakat sipil, saya yakin sudah tidak percaya lagi pada Pak Luhut. Please, resign, the sooner, the better," kata Amien.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu juga meminta Jokowi untuk memecat Luhut bila bersikeras memegang jabatan yang saat ini ia emban.
Amien menilai, Luhut kini bukan lagi aset bangsa tetapi lebih kepada beban nasional.
"Kalau Luhut nekat dan sudah terjebak dengan narcissistic megalomania yang diidapnya, Pak Jokowi seyogianya memecat dia. Luhut bukan lagi aset bangsa, ia telah menjadi liability, menjadi national burden atau beban nasional," ujar Amien.