Menakar Peluang Erick Thohir dan Puan Maharani di Sumbagsel untuk Pilpres 2024
wilayah Sumbagsel bisa menjadi pertarungan elektabilitas antara Erick Thohir dan Puan Maharani untuk meraup pundi elektabilitas mereka masing-masing.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Geliat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai dapat dirasakan belakangan ini, termasuk di daerah Provinsi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang belakangan menyita perhatian publik.
Mencermati langkah politik Meneg BUMN Erick Thohir untuk meningkatkan popularitas politiknya cukup menarik untuk dibedah.
Di Sumbagsel, Erick Thohir yang menghadiri pertemuan dengan para tokoh kepala daerah, memantik nuansa persaingan.
Di mana Ketua DPR RI Puan Maharani absen dalam pertemuan tersebut.
Pasalnya, Sumbagsel menjadi daerah penting di mana PDIP mendapatkan suara terbanyak kedua (1.380.426 suara) di bawah raihan Partai Golkar (1.404.733 suara) untuk pemilihan legislatif pada pemilu 2019 lalu
Baca juga: Tertipu Orang yang Mengaku Bisa Luluskan Anak Kembarnya ke IPDN, Warga Batang Lapor ke Polda Jateng
Baca juga: Suami Bakar Istri dan Anak di Kudus, Sang Anak Tewas, Istri Luka Bakar 95 Persen
Baca juga: Pria di Rembang Nekat Curi Motor Dinas Polisi, Pelat Nomor dan Stiker Polri Dicopot
Menurut Direktur Eksekutif IDE CIPTA 88 Research and Consulting Hadi Suprapto Rusli, suara Sumbagsel memang mewakili sekitar 8 persen dari keseluruhan daftar pemilih tetap nasional.
Namun, wilayah itu sedianya bisa menjadi pertarungan elektabilitas antara Erick Thohir dan Puan Maharani untuk meraup pundi elektabilitas mereka masing-masing.
"Jadi, aktivitas politik di daerah ini akan mudah terlihat. Saat ini hanya Erick yang terlihat bergitu gencar melakukan aktivitas politik di sana," kata Hadi dalam keterangan yang diterima, Senin (18/4/2022).
Tetapi, kata Hadi, dari beberapa survei politik, mantan Bos Intermilan itu tidak masuk dalam 3 atau 4 tokoh yang memiliki presentasi untuk mencalonkan diri.
"Sehingga, Erick akan kesulitan mendapatkan tiket untuk maju menjadi Cawapres karena harus bersaing ketat dengan beberapa tokoh lain seperti AHY, Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil," ujarnya.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Masyarakat Diimbau Tidak Mendekat Radius 2 Kilometer
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik, Tak Terdengar Suara Dentuman saat Erupsi
Baca juga: Kontrakan di Pasar Kambing Jadi Sarang Prostitusi, di Tangsel Miras dan Sound System Disita
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Oponion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, sosok Puan dianggap lebih unggul dibandingkan Erick.
Posisi Puan sebagai Ketua DPR RI dan memiliki kendaraan politik dianggap menguntungkannya.
Tetapi menurut Dedi, posisi Puan tetaplah harus hati-hati mengingat di daerah Sumbagsel membutuhkan kerja politik lebih inten jika tidak elektabilitasnya bisa dilewati Erick Thohir.
"Jika dicek pada tingkat konstituen pemilih langsung, sosok Puan mendapatkan presentase kesukaan publik sebesar 84 persen sedangkan Erick Thohir 68,9 persen. Popularitas kesukaan ini juga dipengaruhi oleh tingkat kesetiaan pada partai politik," ucapnya.
Di sisi lain, nama Tito Karnavian juga menjadi sosok populer yang memiliki presentase kesukaan konstituen pemilih 69,5 persen.
"Artinya, sosok Tito masih dianggap lebih baik dibandingkan dengan Erick Thohir," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.