4 Warga Lampung Terdampar di Turki, Kepala BP2MI Koordinasi dengan KBRI untuk Pemulangan
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengaku sudah mendengar kabar soal 4 WNI warga Lampung yang terdampar di Istanbul, Turki.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Satu dari empat warga Lampung itu adalah Imam Taufik Hidayat (27), yang merupakan warga Tiyuh Gedung Ratu, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).
Kepala Tiyuh Gedung Ratu, Juwaini, membenarkan satu warganya berada dalam rombongan warga negara Indonesia (WNI) yang kini terdampar di Istanbul, Turki.
Baca juga: SOSOK Kapolda Lampung, Irjen Hendra Sugiatno, Akan Beri Penghargaan Warga yang Lumpuhkan Begal
"Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Lampung ada empat orang. Satu adalah warga kita (Gedung Ratu), dan tiga merupakan warga Lampung Timur," terang Juwaini kepada Tribunpampung.co.id, Minggu (17/4/2022) petang.
Merujuk informasi yang diterima perangkat Tiyuh Gedung Ratu, Imam Taufik Hidayat berangkat ke dari kampungnya pada November 2021 lalu.
"Dia sempat ikut pelatihan beberapa bulan di Pulau Jawa, barulah kemudian berangkat ke Turki. Katanya mau kerja di Polandia," ungkap Juwaini.
Sayangnya, penyalur TKI yang memberangkat puluhan orang tersebut merupakan agen TKI ilegal.
"Katanya ilegal, makanya mereka tidak terdaftar secara resmi," papar Juwaini.
Berdasarkan informasi yang diterima, pihak keluarga Imam Taufik Hidayat akan melapor peristiwa tersebut ke Polda Lampung.
"Besok pihak keluarga akan melapor ke Polda Lampung. Ini (laporan ke Polda) yang warga kita dari Tubaba, entah kalau yang dari Lamtim," terang Juwaini.
Dari data yang diterima Tribun Lampung, Imam taufik hidayat (27) memiliki paspor bernomor C1888005.
Sementara, video yang beredar luas melalui pesan Whatsapp, terdapat pernyataan puluhan pemuda tersebut mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke Tanah Air.
Dari video itu, merek kompak menyatakan ditipu oleh agen yang beralamat di Griya Sampurna Jalan Swadaya No 138 RT 04/08 Masjid Quba Al-Khoiriyah, Kelurahan Jati Ranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Katanya mau ke Polandia, tapi nyatanya zonk. Kemarin diberi waktu katanya 3 bulan ke Polandia, tapi ini sudah lebih. Kami tidak bekerja di sini. Sepeser pun kami tidak pegang uang," ungkap salah satu pemuda yang bicara di dalam video tersebut.
"Kami terdampar di Istanbul Turki ini dari bulan November. Tadinya kami kerja di pabrik masker. Tapi sekarang sudah tutup. Kerja kami entah apalagi. Uang Kamis sepeser pun nggak ada," lanjutnya.
Mereka sudah dua bulan tidak bekerja bahkan tidak punya uang untuk makan.
Padahal, kata pemuda itu, pihak agensi berjanji setelah mereka sampai di Turki, mereka akan diterbangkan ke Polandia.